Jakarta, CNN Indonesia —
Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) mencatatkan kinerja positif di sektor ekonomi kreatif (ekraf), yang melampaui target nasional. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, jumlah pekerja ekonomi kreatif mencapai 27,4 juta orang atau 18,70 persen dari total penduduk bekerja.
Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya menyatakan, capaian ini tidak terlepas dari peran strategis BPS dalam Menyajikan data yang akurat dan berkelanjutan. Menurutnya, statistik ekonomi kreatif menjadi fondasi penting bagi perumusan kebijakan berbasis data yang selaras dengan kebutuhan pelaku kreatif di daerah.
“Apresiasi saya sampaikan kepada BPS. Kolaborasi ini pernah terjalin sejak 2010, sempat terputus, dan pada 2025 kembali kami hidupkan sebagai implementasi Asta Ekraf, khususnya Ekraf Data, untuk Mengoptimalkan data-driven policy making,” ujar Teuku Riefky.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
|
(Foto: dok Kemenekraf)
|
Ia menambahkan, capaian ini membuktikan ekonomi kreatif Pernah terjadi bertransformasi menjadi kekuatan nyata. Data BPS itu diyakini selaras dengan semangat ekraf sebagai the new engine of growth.
“Ekonomi kreatif bukan lagi sekadar potensi, melainkan tambang baru dan mesin baru Peningkatan Ekonomi yang tumbuh dari daerah dan menggerakkan Indonesia,” kata Teuku Riefky.
Baru-baru ini, BPS menyampaikan laporan kinerja sektor ekraf, yang pada 2025 memperlihatkan peningkatan signifikan di tenaga kerja ekraf. Kepala BPS, Amalia Widyasanti mengatakan, hal ini berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja Indonesia.
“Data tersebut menunjukkan bahwa sektor ini Pernah terjadi menyerap 27,4 juta pekerja menunjukkan pentingnya ekraf bagi perekonomian Indonesia,” kata Amalia, Selasa (16/12).
|
|
Laporan BPS itu mencakup capaian tenaga kerja, Produk Ekspor, dan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Jumlah pekerja ekonomi kreatif yang mencapai 27,4 juta orang melampaui target 2025 sebesar 25,55 juta orang.
Terlebih lagi, lebih dari 50 persen tenaga kerja ekonomi kreatif berusia di bawah 40 tahun menunjukkan sektor ini menjadi sumber lapangan kerja baru yang relevan bagi generasi muda.
Capaian positif lainnya, yaitu kontribusi ekonomi kreatif terhadap PDB nasional yang terus menguat. BPS mencatat ekonomi kreatif terhadap nilai PDB ADHB (Atas Dasar Harga Berlaku) tahun 2024 mencapai Rp1.611,2 triliun atau berkontribusi terhadap PDB nasional sebesar 7,28 persen.
Sementara pada aspek Produk Ekspor, sektor ekraf mencatatkan angka mencapai US$26,68 miliar atau 11,96 persen dari total Produk Ekspor nonmigas nasional per Januari-Oktober 2025, melampaui target RPJMN 2025 sebesar US$26,44 miliar. Subsektor fesyen menjadi penyumbang terbesar dengan nilai US$14,86 miliar, disusul kriya sebesar US$11,10 miliar. Amerika Serikat masih menjadi tujuan utama Produk Ekspor, diikuti Swiss dan Jepang.
Amalia menyatakan, PDB ekonomi kreatif Indonesia sejak tahun 2022 Sampai saat ini tahun 2024 terus bertumbuh.
“Pada tahun 2024, nilai PDB ADHB sektor ekonomi kreatif Merupakan Rp1.611,2 triliun, di mana kontribusi ekonomi kreatif terhadap ekonomi Indonesia meningkat, pada tahun 2024 ini pertumbuhan PDB ekraf mencapai 6,57 persen, melampaui Peningkatan Peningkatan Ekonomi sebesar 5,03 persen,” pungkas Amalia.
(rea/rir)
[Gambas:Video CNN]
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA
