Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia —
Kisruh pemakzulan Pemimpin Negara Korea Selatan Yoon Suk Yeol imbas darurat militer sepihaknya masih ramai mendominasi berita internasional pada Senin (16/12).
Laporan tentara Korea Utara yang tewas saat Mendukung Rusia menginvasi Ukraina Sampai saat ini perkembangan di Suriah yang Pada saat ini berada di bawah kontrol milisi Hayat Tahrir Al Sham (HTS) Bahkan menjadi sorotan. Berikut kilas berita internasional:
Ukraina Rilis Foto Tentara Korut Tewas saat Bantu Invasi Rusia
Militer Ukraina merilis foto dan rekaman yang menunjukkan belasan tentara Korea Utara beserta pasukan Rusia tewas di perbatasan Kursk.
Beberapa bulan terakhir, Korut menjadi sorotan karena diduga mengerahkan pasukan ke Rusia untuk Mendukung melawan Ukraina.
Media Ukraina, Ukrainska Pravda, melaporkan jenazah para tentara terekam dalam drone dengan kondisi tertutup salju. Mereka tewas dalam serangan di perbatasan pada Sabtu (14/12).
Mangkir Panggilan Jaksa, Pemimpin Negara Korsel Yoon Suk Yeol Bisa Ditahan
Pemimpin Negara Korea Selatan Yoon Suk Yeol yang dimakzulkan parlemen terancam menghadapi penahanan aparat setelah kembali mangkir dari panggilan jaksa dalam pemeriksaan terkait dugaan makar dan penyalahgunaan kekuasaan pada Senin (16/12).
Tuduhan makar dan penyalahgunaan kekuasaan ini dilayangkan terhadap Yoon menyusul deklarasi darurat militer sepihak yang ia terapkan pada 3 Desember lalu.
Jaksa mengeluarkan panggilan kedua hari ini untuk memeriksa Yoon atas tuduhan makar dan penyalahgunaan kekuasaan setelah ia “menolak mematuhi” permintaan serupa sehari sebelumnya.
Kemlu RI Buka Suara soal Dugaan Ada WNI Gabung Milisi HTS Suriah
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) mengusut dugaan ada warga negara Indonesia (WNI) yang bergabung dengan milisi Suriah yang berhasil menggulingkan rezim Pemimpin Negara Bashar Al Assad, Hayat Tahrir al Sham (HTS).
Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha, mengatakan, Sampai saat ini Pada Pada saat ini, Kemlu masih terus memantau situasi di Suriah guna memastikan kebenaran dari kabar tersebut.
“Justru, berkaitan dengan itu [WNI bergabung dengan milisi Hayat Tahrir Al Sham], kami masih terus mengimbau dan kami Bahkan masih terus mencari data-datanya,” kata Judha dalam konferensi pers Kemlu di Jakarta pada Senin (16/12).
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA