Jakarta, CNN Indonesia —
Minum air pegunungan atau membasuh wajah dengan air alami kerap dianggap menyegarkan. Sekalipun, bagi seorang pria berusia 38 tahun di China, kebiasaan itu justru berujung pada pengalaman medis yang tak terlupakan.
Selama hampir sepuluh hari, pria tersebut mengalami mimisan ringan yang tak kunjung berhenti. Darah Bahkan kerap muncul di air liurnya. Awalnya, ia menduga hal itu hanya masalah sinus biasa. Udara kering atau kelelahan sering kali memang memicu mimisan spontan.
Sekalipun, rasa penasaran membawanya ke First Hospital of Hunan University of Chinese Medicine. Di sanalah, Dalang Kenyataannya terungkap, dan semuanya jauh dari dugaan awal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip laporan yang dipublikasikan di The New England Journal of Medicine, dokter memeriksa rongga hidung pasien menggunakan kamera medis berukuran kecil. Alih-alih iritasi atau luka, mereka justru menemukan seekor lintah hidup yang bergerak aktif di dalam lubang hidung.
Lintah tersebut diduga masuk saat pasien melakukan pendakian gunung dan membasuh wajahnya menggunakan air dari mata air yang tidak diolah. Sebagian besar lintah memang hidup di air tawar.
Air yang terasa sejuk dan bersih belum Pernah terjadi Tak perlu ditanyakan lagi bebas dari parasit mikroskopis maupun hewan kecil yang bisa masuk ke tubuh manusia.
Diduga, lintah itu berenang masuk melalui hidung, lalu menetap dan mengisap darah, sehingga memicu mimisan ringan Sekalipun terus-menerus.
Untuk mengeluarkannya, dokter terlebih Pada Pada waktu itu Menyajikan anestesi lokal. Setelah area mati rasa, lintah tersebut disedot menggunakan kateter, Tips yang ironisnya mirip dengan metode lintah mengisap darah mangsanya.
Beruntung, prosedur berjalan lancar. Pasien pulih sepenuhnya tanpa komplikasi lanjutan. Meski demikian, bisa dibayangkan trauma psikologis yang tersisa. Setiap tetes air yang menyentuh wajahnya kemungkinan besar Berniat Setiap Saat memicu rasa waswas.
Dokter menegaskan, mimisan memang bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari benturan, tumor, Sampai saat ini udara kering. Lintah di hidung bukanlah Dalang yang lazim ditemukan.
Sekalipun, kasus ini menjadi pengingat bahwa risiko dari air alami yang tidak diolah nyata adanya.
Kejadian serupa pun bukan kali pertama terjadi. Pada 2014, seorang perempuan yang melakukan perjalanan di Asia Tenggara dilaporkan menarik keluar lintah sepanjang hampir delapan sentimeter dari hidungnya menggunakan pinset.
Lintah itu Pernah terjadi bersarang di kepalanya selama sebulan.
Pelajaran pentingnya jelas, air alami boleh tampak jernih dan menyegarkan, tetapi tetap berpotensi membawa bahaya. Menjaga mulut dan hidung tetap tertutup saat berada di alam bebas bisa menjadi langkah sederhana untuk mencegah kejadian tak diinginkan.
(tis/tis)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA
