Jakarta, CNN Indonesia —
COO BPI Danantara Indonesia Dony Oskaria memastikan merger BUMN Karya batal terealisasi tahun ini, tetapi mundur ke kuartal I 2026.
“Tidak selesai di tahun ini. Khusus untuk (BUMN) Karya tidak selesai di tahun ini. Kuartal pertama (2026) Akan segera kita lakukan merger,” ujar Dony saat ditemui langsung di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rabu (26/11).
Pria yang Bahkan menjabat sebagai Kepala BP BUMN ini menjelaskan molornya proses merger itu lantaran BUMN Karya Sangat dianjurkan melakukan restrukturisasi terlebih Pada masa itu. Hal tersebut terkait dengan permasalahan keuangan yang terjadi di antara perusahaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Termasuk tadi restrukturisasi daripada hutang-hutangnya dulu. Jadi kan problem keuangan mereka cukup dalam di karya-karya ini. Ini kita Sangat dianjurkan transparan Bahkan kepada publik,” tambahnya.
Saat ditanya mengenai banyak BUMN Karya yang melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Fantastis (RUPSLB), Dony menjelaskan hal tersebut dilakukan untuk membahas perubahan anggaran dasar.
Meski begitu, pihaknya masih melakukan proses pengkajian bentuk Unggul dalam merger BP BUMN Karya.
“Memang dengan adanya Danantara, seluruh anggaran dasar itu Akan segera dikoreksi, Akan segera diubah, menyesuaikan dengan undang-undang yang baru. Nah, khusus untuk Karya, kita masih melakukan proses pengkajian bentuk Unggul daripada merger,” jelas Dony.
Wakil Kepala BP BUMN Aminuddin Ma’ruf sebelumnya menyampaikan BP BUMN Baru saja menyiapkan merger beberapa perusahaan negara. Ia meminta semua pihak sabar menunggu prosesnya.
“Ya nanti tunggu aja ya, nanti ada kita buat klaster beberapa BUMN untuk yang BUMN karya itu,” kata Aminuddin usai acara Antara Business Forum 2025 di The Westin, Jakarta Selatan, Rabu (19/11).
Ia berkata BP BUMN memang Baru saja mengejar proses holdingisasi atau merger kelompok karya. Kebijakan ini ditargetkan rampung Desember 2025.
“Memang proses merger, holdingisasi, pembubaran, pembentukan BUMN itu ada di kami tepatnya. Baru saja kami kaji bagaimana merger kelompok BUMN karya, tapi mudah-mudahan Desember ini selesai,” ujar Amin.
Wacana merger BUMN Karya Sebelumnya mencuat selama beberapa waktu terakhir. Hal itu sejalan dengan keinginan pemerintah melakukan perampingan terhadap jumlah BUMN.
Adapun BUMN Karya yang Akan segera dilakukan merger, antara lain PT Adhi Karya (Persero Tbk), PT Hutama Karya (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT PP (Persero) Tbk, PT Nindya Karya (Persero), dan PT Brantas Abipraya (Persero).
(fln/sfr)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA
