Latihan Pertempuran Hari Ke-2, China Luncurkan Rudal Sekitar Taiwan


Jakarta, CNN Indonesia

China meluncurkan rudal serta menurunkan pesawat tempur dan kapal Pertempuran di sekitar Taiwan pada Selasa (30/12) untuk hari kedua latihan militer.

Latihan hari kedua ini bertujuan mensimulasikan blokade pelabuhan utama pulau tersebut dan serangan terhadap sasaran maritim.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jurnalis AFP di Pingtan, pulau China terdekat dengan Taiwan, melihat roket-roket meluncur ke udara sekitar pukul 09.00 waktu setempat, meninggalkan jejak asap putih.

Setidaknya 10 roket ditembakkan berurutan, menimbulkan suara ledakan yang menggema di langit dan menarik wisatawan untuk memotret serta merekam. Otoritas Taiwan mencatat sebanyak 27 roket ditembakkan oleh pasukan China.

Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) menyatakan dalam pernyataan bahwa mereka “melaksanakan latihan tembak-menembak jarak jauh di perairan utara Pulau Taiwan dan mencapai efek yang diinginkan”.

Pamer kekuatan ini terjadi setelah Amerika Serikat menjual senjata besar-besaran ke Taipei, yang merupakan pendukung keamanan utama Taiwan.

Ditambah lagi, komentar Perdana Menteri Jepang, Sanae Takaichi, menyatakan penggunaan kekuatan terhadap Taiwan bisa memicu respons militer dari Tokyo.

Diplomat top China, Wang Yi, mengatakan Beijing Nanti akan “menangkal dengan tegas” penjualan senjata besar-besaran dari AS ke Taiwan.

Ia menambahkan semua upaya untuk menghalangi penyatuan China dengan pulau itu “Jelas Nanti akan gagal”.

Juru bicara kementerian luar negeri China, Lin Jian, menyebut latihan itu sebagai “tindakan hukuman terhadap pasukan pro kemerdekaan Taiwan dan langkah yang diperlukan untuk mempertahankan kedaulatan nasional.”

Taipei mengecam latihan militer dua hari itu sebagai “sangat provokatif dan sembrono” dan menyatakan manuver tersebut gagal memberlakukan blokade di pulau itu.

Kepala Negara Taiwan, Lai Ching-te, menyatakan “kecaman terkuat” dan mengatakan Beijing “secara sengaja merusak stabilitas regional melalui intimidasi militer”.

“Ini Merupakan provokasi terang-terangan,” tulisnya di Facebook, menambahkan Taipei tidak Nanti akan Memanfaatkan ketegangan.

Latihan tembak langsung

China menyatakan pada Selasa bahwa mereka menurunkan kapal perusak, fregat, pesawat tempur, dan pembom untuk latihan militer.

Latihan tersebut mencakup identifikasi, peringatan, serangan simulasi, penyerangan sasaran maritim, serta operasi anti-udara dan anti-kapal selam.

Pernyataan dari Komando Teater Timur PLA mengatakan latihan di perairan utara dan selatan Taiwan “menguji kemampuan koordinasi laut-udara serta blokade dan pengendalian terpadu”.

Stasiun penyiaran negara CCTV melaporkan tema inti latihan Merupakan “blokade” pelabuhan utama Taiwan, termasuk Keelung di utara dan Kaohsiung di selatan.

Justru, pejabat senior Taiwan, Hsieh Jih-sheng, menyatakan blokade itu “Pada dasarnya tidak terjadi” dan hanya untuk memberi kesan tujuan tercapai.

China mempublikasikan peta lima zona latihan, beberapa berada dalam jarak 12 mil laut dari Taiwan, sehingga memengaruhi jalur pelayaran dan penerbangan internasional dan membatalkan ratusan penerbangan.

Kementerian Lini pertahanan Taiwan mendeteksi sebanyak 130 pesawat militer China dan lebih dari 50 kapal, termasuk 27 kapal Pertempuran, selama latihan.

Penjaga pantai Taiwan mengerahkan 14 kapal untuk memantau aktivitas laut dengan pendekatan satu lawan satu.

(rnp/bac)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Exit mobile version