Jakarta, CNN Indonesia —
Pemain Denmark Joachim Andersen murka dengan keputusan yang diambil Hakim Laga lapangan saat kalah 0-2 Jerman di Putaran 16 besar Euro 2024, Sabtu (30/6) dini hari WIB.
Sang pengadil asal Inggris, Michael Oliver menganulir gol Andersen karena ujung kaki rekan setimnya, Thomas Delaney dianggap offside setelah diamati menggunakan Video Assistant Referee (VAR) pada awal Putaran kedua.
Nasib apes Andersen tak berhenti di sana. Hakim Laga lapangan kemudian Menyediakan Tendangan penalti untuk Jerman karena Andersen dianggap hand ball saat bola umpan David Raum mengenai lengannya di kotak Tendangan penalti Bahkan lewat pengamatan VAR pada menit ke-53.
Pemain Crystal Palace itu tidak bisa menahan amarahnya setelah Liga. Dilansir dari Sport Bible, Andersen mengaku keputusan Hakim Laga lapangan soal hand ball jadi yang paling gila dalam Liga tersebut.
“Itu gila dan sama sekali bukan Tendangan penalti. Saya tidak bisa berlari dengan tangan di belakang punggung dan bermain sepak bola,” ucapnya.
“Ia [Raum] berjarak setengah meter dai saya dan menendang bola yang mengenai tangan saya, jadi saya tidak tahu apa yang bisa saya lakukan untuk mencegahnya.”
Andersen lantas membahas golnya yang dianulir. Padahal Bila gol itu disahkan Hakim Laga lapangan, ia yakin Denmark punya peluang untuk menyingkirkan Jerman.
“Keputusan offside Bahkan sulit untuk dilihat. Sangat tipis sehingga Anda mesti Sungguh-sungguh mengamatinya. Tapi keputusan hand ball Merupakan yang paling gila yang pernah saya lihat,” katanya.
Kekalahan dari Jerman Pada Akhirnya begitu menyesakkan buat Denmark. Perdebatan yang terjadi membuat tim Dinamit tersingkir di Putaran 16 besar Euro 2024.
[Gambas:Video CNN]
(jal/wiw)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA