Bisnis  

Isi Perintah Prabowo ke Purbaya-Danantara soal Utang Kereta Unggul


Jakarta, CNN Indonesia

Kepala Negara Prabowo Subianto mengeluarkan perintah khusus kepada Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa Serta Danantara.

Perintah terkait utang Kereta Unggul Jakarta-Bandung (KCJB) Whoosh.

Perintah itu diungkap Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi. Ia berkata perintah diberikan Prabowo pada rapat terbatas dengan tim ekonomi.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Isi perintah; Prabowo meminta Purbaya dkk. mencari Trik dan melihat berbagai opsi untuk menyelesaikan utang kereta Unggul tanpa gejolak ke perekonomian.



“Kemarin dibahas. Pak Airlangga Menko, Menteri Keuangan (Purbaya), kemudian CEO Danantara (Rosan Roeslani), diminta untuk, sebagaimana tadi yang saya sampaikan, menghitung lagi detailnya. Kemudian opsi-opsi untuk meminta misalnya perpanjangan masa pinjaman, itu bagian nanti dari skenario-skenario skema yang Unggul,” kata Prasetyo di Antara Heritage Center, Jakarta Pusat, Kamis (30/10).

Prasetyo mengaku memerintah terus berupaya mengatasi masalah keuangan akibat proyek Whoosh tersebut. Opsi Perundingan pembayaran utang, kata Ia, Bahkan terbuka untuk dilakukan.

“Pemerintah Baru saja mencari skema yang Unggul, termasuk perhitungan-perhitungan angkanya, termasuk kemungkinan-kemungkinan untuk kita bisa meminta kelonggaran dari sisi waktu pembayaran utang,” tuturnya.

Lebih lanjut, Prasetyo menegaskan masalah utang Whoosh merupakan tanggung jawab bersama untuk diselesaikan. Pasalnya, ia menyebut tanggung jawab pemerintah untuk Menyediakan transportasi publik yang layak bagi masyarakat di semua sektor.

“Kewajiban kita semua, bukan cuma pemerintah, untuk Menyediakan transportasi publik yang sebaik-baiknya. Tidak hanya Whoosh. Mulai dari transportasi kereta api yang non kereta api Unggul, kemudian transportasi Kendaraan Bus, transportasi kapal, semuanya Baru saja coba untuk kita perbaiki,” pungkasnya.

Sebelumnya, utang Whoosh menjadi polemik. Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan tak Berniat memakai APBN untuk membayar utang proyek itu.

Ia meminta Danantara menangani utang tersebut. Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria menegaskan perwakilan Pemerintah Indonesia Berniat segera ke China untuk melakukan Perundingan utang Whoosh.

“Terus kita bernegosiasi, kami Berniat berangkat lagi Bahkan (ke China) untuk menegosiasikan mengenai term daripada pinjamannya. Ini menjadi point of negotiations kita. Berkaitan sama jangka waktu pinjaman, suku bunga, kemudian Bahkan ada beberapa mata uang yang Berniat kita diskusikan dengan mereka,” kata Dony di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis (23/10).

Proyek Kereta Unggul Jakarta-Bandung Whoosh dikelola PT KCIC (Kereta Unggul Indonesia China). Sebanyak 75 persen pendanaan proyek ini berasal dari dana pinjaman China Development Bank (CDB). Sisa 25 persen lainnya dari ekuitas/dana sendiri pihak konsorsium.

(fiq/agt)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Exit mobile version