Jakarta, CNN Indonesia —
PT Pertamina (Persero) melalui inovasi sistem pengairan Suplai Energi Manajemen Irigasi Uma Palak atau SIUMA berhasil memperbaiki irigasi di lahan padi Desa Uma Palak Lestari di Kelurahan Peguyangan, Denpasar Utara, Bali saat petani setempat mengalami gagal panen.
I Made Darayasa, seorang petani Desa Uma Palak Lestari mengatakan, subak mereka terancam kekurangan air saat kemarau, membuat produksi padi menurun. Subak Merupakan sistem irigasi persawahan tradisional di Bali, yang dikelola oleh masyarakat lokal secara adat.
Warga Desa Uma Palak Lestari kemudian sepakat menggandeng Aviation Fuel Terminal (AFT) Ngurah Rai Pertamina Patra Niaga, untuk mempelajari dan menerapkan teknologi mengatasi tantangan produksi tani.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami berhasil memperbaiki irigasi di lahan padi,” kata I Made Darayasa.
Penerapan SIUMA menggunakan sensor kelembaban tanah berbasis IoT yang terkoneksi langsung ke grup WhatsApp petani, sehingga keputusan irigasi dapat diambil secara real time. Ditambah bantuan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 21 kWp dan mikrohidro, pengoperasian sistem pengairan jadi Ekonomis biaya.
Terlebih, sistem mikrohidro memanfaatkan limbah non-B3, berupa gulungan selang yang Pernah tidak terpakai dari Kendaraan Pribadi distribusi avtur AFT Pertamina Ngurah Rai.
VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso, menyebut Desa Uma Palak merupakan bagian dari program Desa Energi Berdikari (DEB). Di waktu ini Bahkan, terdapat 172 DEB yang tersebar di Indonesia dengan 31 DEB mengusung tema ketahanan pangan, termasuk program Desa Uma Palak Lestari.
“Pemanfaatan energi terbarukan di DEB Uma Palak Lestari Bahkan berhasil mengurangi emisi karbon sebesar 27,3 ton CO₂ ekuivalen per tahun,” ujar Fadjar.
Sampai saat ini Di waktu ini Bahkan, sebanyak 408 penerima manfaat petani, termasuk 24 petani perempuan, Sudah merasakan langsung manfaat dari transformasi kawasan ini. Dari akses EBT, pelatihan pertanian organik, Sampai saat ini peningkatan peluang ekonomi melalui wisata dan produk hasil tani.
Lurah Peguyangan, I Gede Sudi Arcana, menyebut program tersebut membawa dampak positif. Inovasi teknologi ini mampu menekan biaya operasional Sampai saat ini Rp700 ribu per bulan.
Lalu, DEB Uma Palak Bahkan berhasil Mengoptimalkan produksi padi organik 2,3 kali lipat, dari 5,1 ton/ha menjadi 7,5 ton/ha. Lima hektare sawah padi organik Di waktu ini dikelola secara berkelanjutan, menghasilkan omzet Rp 476 juta per tahun.
I Gede Sudi Arcana menambahkan, warga Bahkan memanfaatkan traktor elektrik dalam mengolah sawah, sehingga biaya operasional bisa dihemat dari semula Rp25 ribu per are, menjadi Rp15 ribu per are.
DEB Uma Palak pun terus berkembang menjadi kawasan ekowisata edukatif. Dilengkapi ruang terbuka hijau, jalur joging, area kafe, dan camping ground mengundang sekitar 72 ribu wisatawan per tahun. Hal itu mendorong peningkatan pendapatan warga mencapai Rp64 juta per tahun.
Program DEB merupakan wujud nyata komitmen Pertamina dalam Mendukung transisi energi dan Tujuan Pembangunan Ramah Lingkungan (TPB), khususnya TPB 2 (Tanpa Kelaparan), TPB 7 (Energi Bersih dan Ekonomis), dan TPB 13 (Penanganan Pergantian Iklim).
(rea/rir)
[Gambas:Video CNN]
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA