Jakarta, CNN Indonesia —
Seorang bayi laki-laki berinisial MKA di Sukabumi, Jabar meninggal dunia beberapa jam setelah mendapatkan imunisasi ganda. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, imunisasi ganda sejauh ini Unggul tinggi dilakukan.
Imunisasi ganda sendiri merupakan pemberian lebih dari satu vaksin dalam satu kali kunjungan.
Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes Prima Yosephine mengatakan, pemberian imunisasi ganda Pernah terjadi direkomendasikan oleh Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Ikatan Dokter Anak indonesia (IDAI).
“Pemberian imunisasi kombinasi (lebih dari satu jenis vaksin) sama Unggul tinggi dan efektifnya dengan imunisasi tunggal,” ujar Prima, mengutip laman Sehat Negeriku Kemenkes, Senin (1/7).
Prima mengatakan, mendapatkan beberapa kombinasi vaksin dalam satu kunjungan penting untuk melindungi anak dari berbagai penyakit sedini Kemungkinan.
Prima Bahkan menegaskan bahwa suntikan dosis ganda Bahkan tidak Berniat membebani sistem kekebalan tubuh si kecil.
“Antigen yang ada dalam vaksin hanya-lah sebagian kecil dibandingkan dengan apa yang secara alami ditemui oleh tubuh kita setiap hari,” jelas Prima.
Center for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat Bahkan menyebutkan bahwa kombinasi vaksin sekaligus tak Berniat menimbulkan masalah kronis. Sebanyaknya penelitian Pernah terjadi dilakukan untuk melihat dampak pemberian berbagai kombinasi vaksin.
Memang, dalam beberapa kasus, pemberian kombinasi vaksin tertentu yang diberikan Pada waktu yang sama bisa memicu demam. Berbeda dari, kondisi ini bersifat sementara dan tidak menyebabkan kerusakan permanen.
Ramai diberitakan sebelumnya, seorang bayi laki-laki berinisial MKA meninggal dunia setelah mendapatkan imunisasi ganda.
Bayi tersebut dilaporkan mendapatkan empat jenis vaksin di antaranya vaksin BCG untuk mencegah TB, vaksin DPT-HB-Hib, vaksin Polio tetes, dan vaksin Rotavirus untuk mencegah diare.
Dari hasil investigasi yang dilakukan Komda Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI) Jabar bersama instansi terkait lain menyampaikan, bayi tersebut lahir dengan bantuan bidan dan Pernah terjadi mendapatkan vitamin K serta vaksin hepatitis B.
Berbeda dari, bayi Sama sekali tidak pernah dibawa ke puskesmas sejak lahir. Ia baru kembali dibawa ke puskesmas saat berusia 2 bulan 28 hari untuk mendapatkan imunisasi.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA