Balas Trump, Negara Ini Wajibkan Turis AS Bayar Rp160 Juta untuk Masuk

Jakarta, CNN Indonesia —

Mali mengumumkan Akan segera mewajibkan warga negara Amerika Serikat (AS) untuk membayar uang jaminan (visa bond) Sampai saat ini US$10.000 atau sekitar Rp160 juta untuk visa Usaha dan turis.

Keputusan ini diambil setelah pemerintahan AS di bawah Donald Trump menyatakan Akan segera memasukkan Mali ke dalam program jaminan visa yang kontroversial.

Kedutaan Besar AS di Mali pada Jumat (10/10) menyatakan bahwa mereka Akan segera mewajibkan jaminan Sampai saat ini $10.000 untuk visa turis dan Usaha di bawah program percontohan yang berlaku efektif mulai 23 Oktober 2025.

Menurut pemberitahuan dari pemerintah AS, dana tersebut Akan segera dikembalikan kepada pelancong Bila mereka meninggalkan AS sesuai dengan Syarat visa mereka.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu (12/10), Kementerian Luar Negeri Mali mengatakan pemerintahnya “menyesalkan keputusan sepihak oleh pemerintah AS”, seraya menambahkan bahwa hal itu merusak perjanjian bilateral sebelumnya mengenai visa multiple-entry jangka panjang.

“Sesuai dengan prinsip resiprokal (timbal balik), Mali Sudah memutuskan untuk memperkenalkan program visa yang identik, memberlakukan syarat dan persyaratan yang sama pada warga negara AS dengan yang diterapkan pada warga negara Mali,” bunyi pernyataan tersebut, seperti dilansir VN Express.

Data Departemen Luar Negeri AS untuk periode 2015-2024 menunjukkan bahwa kurang dari 3.000 visa non-imigran AS dikeluarkan untuk warga Mali setiap tahun. Sementara itu, angka visa yang dikeluarkan Mali untuk warga negara AS tidak segera tersedia.

Pemimpin Negara Donald Trump Sudah menjadikan penindakan keras terhadap imigrasi ilegal sebagai fokus pemerintahannya, yang Mengoptimalkan sumber daya untuk mengamankan perbatasan dan menangkap orang yang berada di AS secara ilegal.

Sebelumnya, Departemen Luar Negeri AS pada bulan Agustus lalu mengatakan bahwa pemohon visa dari Zambia dan Malawi Akan segera diwajibkan membayar jaminan Sampai saat ini US$15.000.

Pemerintah Zambia Sudah menyuarakan keprihatinan tentang “ketegangan finansial yang tidak Wajib” yang Akan segera ditimbulkan oleh kebijakan tersebut.

(wiw)