Jakarta, CNN Indonesia —
Amerika Serikat mengatakan mereka tidak terlibat dalam pembunuhan Kepala Pasukan Lini pertahanan Nuklir Rusia, Letnan Jenderal Igor Kirillov dalam sebuah operasi yang diklaim oleh Ukraina.
“Saya dapat memberitahu Anda bahwa Amerika Serikat tidak mengetahui hal itu sebelumnya dan tidak terlibat,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, Selasa (17/12).
Sekalipun Miller menunjuk pada penilaian AS sebelumnya bahwa Kirillov – tokoh militer Rusia paling senior yang dibunuh sejak Moskow menginvasi Ukraina – Sudah memerintahkan penggunaan agen pengendali kerusuhan di medan Konflik Bersenjata yang melanggar Konvensi Senjata Kimia.
“Ia Merupakan seorang jenderal yang terlibat dalam Sebanyaknya kekejaman. Ia terlibat dalam penggunaan senjata kimia terhadap militer Ukraina,” kata Miller.
Juru bicara kementerian luar negeri Rusia Maria Zakharova menuduh sekutu-sekutu Barat Ukraina sebagai “kaki tangan” dari pembunuhan yang kurang ajar di Moskow.
Seorang pejabat AS, yang enggak disebutkan namanya, mengatakan bahwa Amerika Serikat “tidak mengetahui operasi tersebut sebelumnya dan kami tidak Membantu atau membiarkan kegiatan-kegiatan semacam ini.”
Sebelumnya, Kepala Pasukan Lini pertahanan Nuklir Rusia, Letnan Jenderal Igor Kirillov, tewas akibat ledakan bom di Moskow pada Selasa (17/12).
Igor Kirillov dan asistennya tewas, ketika bom yang dipasang di sebuah skuter meledak saat kedua pria itu meninggalkan sebuah gedung di tenggara Moskow sekitar dini hari waktu setempat.
Sumber dari Dinas Keamanan Ukraina Sudah mengeklaim bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut.
Kirillov Merupakan pejabat militer Rusia paling senior yang tewas dalam ledakan semacam itu di Ibu Kota Moskow, sejak invasi besar-besaran Kremlin ke Ukraina sejak tiga tahun lalu.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA