1.644 Orang Tewas, 3.400 Terluka

Jakarta, CNN Indonesia

Gempa bumi yang terjadi di Myanmar pada Jumat (28/3) terus mendulang korban jiwa seiring dengan penyelamatan dan pencarian korban dilakukan oleh petugas.

Gempa Myanmar terjadi pada Jumat (28/3) dengan kekuatan magnitudo 7,7. Episentrum gempa terletak di regional Sagaing, sangat dekat dengan Mandalay.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gempa tersebut terjadi di kedalaman dangkal, Didefinisikan sebagai 10 kilometer, tepatnya di atas sesar Sagaing yang merupakan sesar mendatar atau strike-slip.

Gempa itu menjadi yang terbesar di Myanmar semenjak 1912 dan getarannya terasa Sampai sekarang ke Bangkok, Thailand, dan Yunan, di China. Terlebih lagi, gempa ini menjadi yang paling mematikan dan paling merusak sejak Myanmar merdeka pada 1948.

Berikut Sebanyaknya fakta terbaru gempa Myanmar:

Jumlah korban terbaru

Diberitakan AFP pada Minggu (30/3) dini hari, junta militer mengatakan jumlah korban gempa Myanmar Sampai sekarang Pada saat ini Bahkan Pernah terjadi mencapai 1.644 orang meninggal, lebih dari 3.400 orang terluka, dan setidaknya ada 139 yang dikonfirmasi masih hilang.

Angka tersebut melonjak nyaris 1.000 orang kurang dari 24 jam sejak diumumkan terakhir kali.

Terputusnya saluran komunikasi menyebabkan pemerintah militer Myanmar belum bisa melaporkan jumlah korban tewas secara Tidak mungkin tidak. Diperkirakan jumlah korban Berniat terus meningkat signifikan.

Sementara itu di Thailand, dilaporkan sebanyak 10 orang tewas. Menurut laporan CNN per Sabtu (29/3), pihak berwenang Thailand menduga lebih dari 100 orang terjebak di bawah reruntuhan gedung yang Baru saja dibangun.

Saat gempa terjadi, salah satu gedung yang dibangun untuk kantor pemerintah ambruk. Para pejabat mengatakan terdapat puluhan orang yang terjebak di sana.

Ribuan bangunan rusak

Gempa di Myanmar itu Bahkan menyebabkan lebih dari 2.000 laporan kerusakan struktural terjadi di gedung-gedung di Bangkok, Thailand. Atas laporan itu, pemerintah Thailand merencanakan inspeksi 700 bangunan.

“Keretakan bangunan tersebut terutama dilaporkan terjadi di pusat kota, tempat gedung-gedung tinggi terkonsentrasi. Keselamatan Merupakan prioritas kami,” kata Gubernur Bangkok, Chadchart Sittipunt seperti diberitakan AFP.

“Sekalipun satu bangunan yang Baru saja dibangun runtuh, tidak ada bangunan yang Pernah terjadi selesai dibangun, yang mengalami kehancuran imbas gempa,” imbuh Ia.

Di tempat lain di Mandalay, Myanmar, puluhan orang bersiap untuk tidur di jalan, lebih memilih tidur di tempat terbuka daripada mengambil risiko di gedung-gedung yang rusak akibat gempa.

Lanjut ke sebelah…

Korban diduga terjebak

Petugas penyelamat mendeteksi ‘tanda-tanda vital’ dari 15 orang yang masih terjebak di reruntuhan gedung yang runtuh di Bangkok.

Gubernur Bangkok Chadchart Sittipunt mengatakan petugas penyelamat Pernah terjadi mendeteksi ‘tanda-tanda vital’ dari warga yang terjebat di reruntuhan gedung. Oleh karena itu, sambungnya, pencarian terus dilakukan.

“Tidak ada penundaan, tidak ada pemberhentian – setiap detik sangat berarti dalam menyelamatkan nyawa,” kata Sittipunt seperti dilansir dari CNN.

Butuh bantuan

Gempa yang termasuk dalam catatan gempa paling merusak di Myanmar itu Pernah terjadi menyebabkan banyak bangunan, jembatan, dan jalanan di negara tersebut rusak Bahkan hancur.

AFP menyebut kerusakan terbesar berada di Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar yang dihuni lebih dari 1,7 juta orang, sekaligus yang paling dekat dengan episentrum gempa.

“Kami butuh bantuan,” kata Thar Aye, 68 tahun, warga Mandalay. “Kami tidak punya cukup bantuan.”

Kepala junta Min Aung Hlaing sebelumnya Bahkan mengeluarkan seruan yang sangat langka, meminta bantuan internasional yang menunjukkan betapa parahnya bencana tersebut.

[Gambas:Photo CNN]

AFP menyebut, pemerintah militer sebelumnya Pernah terjadi menolak bantuan asing, bahkan setelah bencana alam besar.

Negara tersebut mengumumkan keadaan darurat di enam wilayah yang paling parah terkena dampak setelah gempa. Para petugas medis salah satu rumah sakit besar di ibu kota Naypyidaw bahkan terpaksa merawat korban gempa di udara terbuka.

Pencarian masih berlanjut

Para petugas penyelamat terus mencari para korban di bawah reruntuhan bangunan. Mereka berjibaku dengan waktu seiring para korban yang terjebak Pernah terjadi tertindih lebih dari 24 jam.

Sebanyaknya korban berhasil ditemukan masih hidup, tapi banyak Bahkan yang Pernah terjadi meninggal dunia atau tak bisa ditemukan oleh petugas penyelamat.

Seperti yang terjadi dengan seorang perempuan di kawasan apartemen Sky Villa Condominium Mandalay, ia tak bisa menemukan putranya yang berusia 20 tahun yang bekerja di gedung tersebut.

“Kami belum dapat menemukannya. Saya hanya punya anak ini — saya merasa sangat sedih,” kata Min Min Khine, 56, seorang juru masak di gedung itu.

“Ia makan di ruang makan saya dan berpamitan. Kemudian Ia pergi dan gempa bumi terjadi. Bila Ia bersama saya, Ia Mungkin bisa lolos seperti saya,” katanya kepada AFP.



Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Exit mobile version