Turis di Bali Trauma Naik Kendaraan Bermotor Roda Dua Pakai Sandal Jepit


Jakarta, CNN Indonesia

Seorang turis wanita asal Inggris, Angel Willows, nyaris kehilangan kakinya setelah tertusuk pijakan yang berada di samping sepeda Kendaraan Bermotor Roda Dua dalam sebuah kecelakaan di Bali.

Ia mengendarai sepeda Kendaraan Bermotor Roda Dua bersama sepupunya dan mengalami kecelakaan usai menabrak lubang jalan di Bali. Saat kejadian, kaki Angel hanya memakai sandal jepit.

Mereka menabrak jalan beton dan Angel tertimpa sepeda Kendaraan Bermotor Roda Dua dan sepupunya, lalu besi pijakan di samping Kendaraan Bermotor Roda Dua menembus kaki kirinya.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usai kejadian, Angel dilarikan ke rumah sakit terdekat dan mendapat jahitan, tetapi Ia mengaku tidak dijahit dengan benar dan kakinya terus mengeluarkan darah banyak.

Sepupunya mengajaknya memeriksakan luka itu ke dokter di Australia, di mana visa mereka masih berlaku beberapa hari lagi. Di Australia, Ia menjalani tiga operasi, lalu dokter membuang semua kulit yang sekarat di kakinya sebelum mengambil jaringan kulit dari selangkangan Angel dalam operasi flap kulit.

Setelah sebulan di rumah sakit, Angel dipulangkan dan Tengah memulihkan diri di Australia. Ia Bahkan berjanji mulai Saat ini Bahkan Bahkan Nanti akan Setiap Waktu mengenakan sepatu kets saat bersepeda.

Angel merupakan seorang Manajer pribadi, dari Guildford, Surrey, Inggris. Ia mengaku trauma dengan kecelakaan di Bali dan keputusannya hanya memakai sandal jepit kala mengendarai sepeda Kendaraan Bermotor Roda Dua.

“Sejujurnya saya tidak menyadari betapa buruknya hal itu sampai saya tiba di Australia. Saya hanya berpikir saya Nanti akan keluar masuk dengan lebih banyak jahitan tetapi ternyata jauh lebih buruk dari yang saya kira sebelumnya,” tuturnya seperti dilansir Mirror.

“Sangat menakutkan ketika mereka mengatakan saya bisa kehilangan kaki saya karena infeksi yang parah. Mereka mengatakan infeksinya sangat parah,” ucap Angel.

Ia sempat mengira kecelakaan itu tidak seburuk yang terjadi. Ia bahkan awalnya berpikir lukanya hanya memerlukan plester untuk bisa sembuh.

“Kami pergi ke unit gawat darurat terdekat dan mereka menjahit luka saya. Pekerjaannya buruk. Sepupu saya Merupakan seorang perawat dan Ia Dianjurkan memberi mereka instruksi.

“Ketika saya tiba di Australia, mereka memberi tahu saya betapa buruknya luka saya. Pendarahannya tidak berhenti setelah dijahit, kaki saya Dianjurkan berada tepat di atas ember sementara darah mengalir. Warnanya berubah menjadi sangat buruk,” bebernya.

(wiw)

Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA