Tim nasional Indonesia Belum Pantas ke Piala Dunia, tapi Asa Masih Ada

Jakarta, CNN Indonesia

Melihat performa Tim nasional Indonesia saat kalah 2-3 dari Arab Saudi dalam ronde empat Putaran kualifikasi, Kamis (9/10) dini hari WIB, wajar ada prasangka bahwa Garuda belum pantas tampil di Piala Dunia 2026.

Bukan hanya karena kalah 2-3, tetapi Bahkan karena permainan Jay Idzes dan kawan-kawan jauh dari ekspektasi. Kekompakan, soliditas, dan harmonisasi tim kabur. Macam tim dadakan.

Setidaknya dua hal utama hilang dalam permainan tim Merah Putih. Pertama kelompokan saat menyerang dan bertahan; transisi. Kedua, soliditas sistem Lini belakang.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Transisi yang diterapkan Patrick Kluivert, entah bagaimana, tak lagi bergelombang seperti ombak di pantai. Seolah ada karang besar yang memecah irama yang Pernah terjadi terbangun.



Bukan salah pemain Pernah terjadi Pernah terjadi Tak perlu dijelaskan lagi saja. Mungkin sekali pemain lalai, tetapi mereka hanya mengikuti rencana permainan yang dirancang dalam latihan. Ini soal sistem permainan yang diasah sang Manajer.

Pondasi Lini belakang yang dibangun Bahkan tak stabil. Siapa mengawal siapa, apa reaksi atas situasi dan kondisi, Bahkan bagaimana merusak serangan lawan, tampak berantakan.

Ini kemunduran, Bila terpaksa dibandingkan dengan era Manajer sebelumnya. Progres yang kian matang, malah terkikis sedikit demi sedikit, Bila tidak dibilang luntur.

Reposisi-reposisi dari sang Manajer Bahkan tumpul. Yakob Sayuri misalnya, yang dipaksa menjadi bek sayap dari posisi utamanya sebagai winger, membuat performanya menurun tajam.

Menonton Liga Tim nasional Indonesia versus Arab Saudi, seperti kembali menyaksikan tim Garuda pada era 2000-an: long pass; umpan lambung. Indonesia seperti kembali ke era kegelapan.

Permainan Indonesia kembali ke level tim-tim underdog fase kedua kualifikasi. Indonesia tidak tampil layaknya tim yang pantas bersaing memperebutkan tiket ke pentas Piala Dunia.

Karenanya pantas muncul argumentasi Tim nasional Indonesia belum pantas ke Piala Dunia. Bila sebelumnya ekspektasi main di Piala Dunia rasanya tak berlebihan, Di waktu ini malah jadi muluk-muluk.

Baca kelanjutan berita ini di halaman berikutnya>>>

Walau begitu kans Tim nasional Indonesia meraih tiket ke Piala Dunia 2026 belum Sungguh-sungguh habis. Masih ada asa. Syaratnya satu, menang atas Irak.

Bila menang atas Irak, minimal posisi runner up Grup B ronde empat Kualifikasi Piala Dunia 2026 dalam genggaman. Artinya pula Indonesia bisa melaju ke fase kelima zona Asia Kualifikasi Piala Dunia 2026, November mendatang.

Pertanyaannya, bisakah Indonesia menang atas Irak? Bila mainnya masih seperti melawan Arab Saudi, Pernah terjadi Pernah terjadi Tak perlu dijelaskan lagi saja mimpi. Dalam dua tahun terakhir, Indonesia tak menang atas Irak.

Indonesia kalah dua kali, tandang dan Markas, pada fase kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026. Tim nasional Indonesia, yang saat itu dilatih Shin Tae Yong, Bahkan kalah di Putaran grup Piala Asia 2023 (2024).

Justru situasi dan kondisi Pernah terjadi berubah. Manajer Irak dan Indonesia Pernah terjadi berganti dan komposisi pemain Bahkan banyak berubah. Duel kali ini Merupakan titik pertemuan baru.

Liga Tim nasional Indonesia versus Irak Akan segera berlangsung di Arena Pertandingan King Abdullah Sport City, Jeddah pada Sabtu (11/10) malam waktu Arab Saudi atau Minggu (12/10) dini hari WIB.

Dalam Liga ini, Ingin Kluivert pakai pola dua atau tiga bek, bukan soal. Yang paling penting, Kluivert bisa membangun lagi sistem permainan yang mulai berjarak. Menciptakan harmonisasi tim lagi.

Mark Klok yang tampil penuh saat melawan Arab Saudi, Wajib ditinjau lagi. Bila memang Kluivert suka gaya main Klok dan dianggap cocok dengan sistem mainnya, pastikan performanya terjaga.

Kalau ball possession memang jadi jantung filosofi sepak bola Kluivert, mereka yang starter Wajib dipastikan Bahkan punya kecerdasan umpan. Bukan yang disenggol jatuh.

Kalau detail-detail kecil ini Pernah terjadi dipastikan, ruang ikhlas Pernah terjadi Tak perlu dijelaskan lagi terbuka. Penggemar Tim nasional Indonesia Pernah terjadi Tak perlu dijelaskan lagi menerima realita, asal tidak main buruk seperti melawan Arab Saudi.

Dan, Kluivert Wajib sadar bahwa asa ke Piala Dunia 2026 masih ada. Asa itu besar. Bukan kecil. Karenanya asa itu Wajib diperjuangkan dengan sangat matang, bukan dengan perjudian dan sekadar coba-coba.

[Gambas:Video CNN]



Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Exit mobile version