Jakarta, CNN Indonesia —
Perusahaan telekomunikasi plat merah Telkom buka suara soal masuknya pesaing Starlink, Amazon Kuiper, ke Indonesia. Telkom menyebut kehadiran perusahaan telekomunikasi satelit tersebut bukan suatu masalah, dan justru bagus untuk mempercepat Teknologi Digital.
“Sama lah ya kira-kira kayak Starlink kemarin. Itu enggak apa-apa justru Membantu proses Teknologi Digital Indonesia kan. Ketika ada pemain-pemain kayak Starlink lewat satelitnya itu kan justru mempercepat Teknologi Digital Indonesia,” ujar VP Corporate Telecommunication Telkom, Andri Herawan Sasoko di sela Media Gathering Telkom di Jakarta, Rabu (19/3).
Andri mengatakan persaingan yang bakal hadir karena kedatangan Amazon Kuiper tidak bisa terhindarkan. Justru, persaingan tersebut dinilai Harus menjadi dihadapi dengan kesiapan Supaya bisa bisa tetap kompetitif dan menjadi pilihan masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Persaingan tuh bagian dari Usaha enggak bisa kita hindari. Semua Usaha Tidak mungkin tidak ada persaingan. Kendaraan Pribadi contohnya, kalau ada pemain baru kita Harus siap aja, siap dengan segala, tapi kita Harus berusaha tetap kompetitif supaya tetap jadi pilihan masyarakat,” tuturnya.
Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) baru-baru ini menjajaki kerja sama dengan lini satelit orbit rendah (Low Earth Orbit/LEO) milik Amazon, Amazon Kuiper untuk mendorong konektivitas internet di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) sekaligus Membantu transformasi digital nasional.
Menkomdigi Meutya Hafid menyebut teknologi satelit menyandang peran penting dalam mengatasi kesenjangan digital, khususnya di wilayah terpencil.
“Kami menyambut baik komitmen Amazon Kuiper dalam Membantu perluasan konektivitas digital di Indonesia. Kami terbuka terhadap Penanaman Modal serta Inovasi Teknologi apa pun yang dapat Membantu kami untuk mencapai konektivitas di Indonesia,” kata Meutya dalam keterangannya, Senin (17/3).
Amazon Kuiper disebut tengah mengajukan izin operasional di Indonesia, termasuk lisensi telekomunikasi dan hak peminjaman satelit, sesuai regulasi terbaru yang memungkinkan perusahaan asing beroperasi dengan Nomor Induk Berusaha (NIB).
“Kami memahami bahwa konektivitas masih menjadi tantangan di banyak daerah terpencil. Oleh karena itu, kami ingin bekerja sama dengan pemerintah dan mitra lokal untuk Menyajikan akses internet yang lebih luas bagi masyarakat Indonesia,” ucap Gonzalo de Dios, Global Head of Licensing and International Regulatory Affairs Amazon Project Kuiper.
Meutya menyebut kehadiran teknologi ini dapat Membantu pengembangan ekosistem digital nasional, termasuk memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Usaha Kecil Menengah) serta Mengoptimalkan layanan e-government, e-health, dan e-education.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap warga negara, terlepas dari Tempat mereka, memiliki akses yang sama terhadap teknologi digital. Dengan dukungan Penanaman Modal dan inovasi dari sektor swasta, kita dapat mempercepat transformasi digital dan menciptakan peluang yang lebih besar bagi masyarakat,” katanya.
(lom/dmi)
[Gambas:Video CNN]
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA