Jakarta, CNN Indonesia —
Aktor atau Aktris senior dan seniman Subarkah Hadisarjana meninggal dunia pada Selasa (11/3). Ia tutup usia dalam usia 66 tahun setelah sempat dirawat di Sentra Medika Cisalak.
Danan, putra Subarkah, mengungkapkan ayahnya wafat usai berjuang melawan kanker nasofaring yang menyerang THT. Seniman legendaris itu menghadapi kanker tersebut selama tiga tahun, melakukan kemoterapi Sampai saat ini radiasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Pernah terjadi dari tiga tahun ini bapak mengidap kanker. Awalnya sih ada gangguan di THT, ada sel kanker di situ,” ujar Danan saat ditemui usai pemakaman Subarkah di TPU Tapos Bogor, Selasa (11/3).
“Kurang lebih dua tahun itu Pernah terjadi menjalani kemoterapi dan radiasi, Kemungkinan fisiknya Ia enggak kuat ya buat jalani kemoterapi, sempat berhenti Bahkan Pada masa itu,” lanjutnya.
Kondisi kesehatan itu pun membuat Subarkah sering masuk rumah sakit dalam tiga tahun terakhir. Ia menjadi lebih sering dirawat selama dua tahun ke belakang.
Danan menjelaskan, seperti diberitakan detikHot pada Selasa (11/3), Subarkah semula menjalani Terapi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Ia kemudian dirujuk di Sentra Medika Cisalak beberapa waktu kemudian.
“Sempat [masuk rumah sakit], terutama di dua tahun itu bolak-balik rumah sakit di RSCM,” ujarnya. “Kemudian dapat rujukan pengecekannya di RS Sentra Medika Cisalak. Seminggu terakhir memang ada di rumah sakit,”
Subarkah merupakan seniman kelahiran Pare, Kediri, pada 25 Juni 1958. Ia menghabiskan hidupnya di dunia seni dengan menjadi Aktor atau Aktris Sinema, Aktor atau Aktris teater, pelukis, Sampai saat ini penata rias.
Ia tercatat membintangi Sebanyaknya Sinema layar lebar yang tersebar dari era 1990-an Sampai saat ini 2010-an. Beberapa di antaranya, Dikenal sebagai Gonta Ganti (1990), Makelar Kodok Untung Besar (1990), Kafir (2002), Petualangan 100 Jam (2004), Sampai saat ini Get Married 3 (2011).
Subarkah Bahkan membintangi beberapa Hiburan Digital Indonesia populer, seperti Pelangi di Hatiku (1993), Si Doel Anak Sekolahan (1994), Akal-Akalan (1996), Sampai saat ini Sok Kenal Sok Dekat (2003).
Berbeda dari, jauh sebelum itu, ia Pernah terjadi aktif di dunia seni dengan terlibat dalam berbagai pementasan Teater Populer era 1960-an. Ia kemudian aktif di Teater Koma yang menjadi pertemuan Subarkah dengan Nano dan Ratna Riantiarno.
Perjalanan di dunia teater membawa Subarkah ikut tampil bersama Teater Kecil di Filipina, Malaysia, dan Singapura. Mereka mementaskan Ozon dan Sumur Tanpa Dasar.
Di sisi lain, Subarkah turut menjadi penata rias dalam berbagai pertunjukan dan produksi Sinema, seperti Pengkhianatan G30S/PKI (1982).
(end/frl)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA