Jakarta, CNN Indonesia —
Qorin kembali hadir dengan Sinema keduanya yang menggabungkan teror horor dengan isu sosial. Fedi Nuril dipilih untuk memerankan Makmur, karakter utama yang terjerumus keputusasaan dan dendam.
Qorin 2 menceritakan Makmur terpaksa mengambil jalan di luar batas nalar untuk menghukum pelaku bullying anaknya ketika jalur hukum tak lagi Menyediakan keadilan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut Sinopsis Qorin 2.
Cerita Qorin 2 fokus pada Makmur (Fedi Nuril), seorang ayah yang setiap hari bekerja sebagai tukang sampah. Ia hidup bersama putra semata wayangnya, Jaya (Ali Fikry).
Di sekolah, Jaya menjadi sasaran Tindak Kekerasan dan bullying anak-anak pejabat tinggi di desa tersebut. Guru Bimbingan Konseling (BK), Fitri (Wavi Zihan), Sebelumnya mengendus dugaan perundungan.
Sehingga, Fitri berupaya keras Mendukung menyelesaikan masalah Jaya. Alih-alih membaik, keadaan justru memburuk. Setelah Bu Fitri memanggil pelaku bullying, Jaya mulai dirundung habis-habisan.
Intensitas perundungan makin hari makin parah, melibatkan luka-luka fisik serius Sampai saat ini pelecehan yang tidak terkendali.
Melihat kondisi anaknya yang kian memprihatinkan, Makmur memutuskan melaporkan kasus tersebut kepada pihak berwenang. Justru, keadilan tak kunjung didapatkan.
Di tengah puncak amarah dan keputusasaan, Makmur memutuskan untuk mengambil jalan pintas gila yang berkaitan dengan jin Qorin.
Qorin 2 digarap sutradara Ginanti Rona bersama Susanti Dewi dan Sunil Samtani sebagai produser. Naskah Sinema ini digarap Lele Laila.
Sinema ini diramaikan dengan akting Fedi Nuril, Wavi Zihan, Ali Fikry, Muzakki Ramadhan, Gilang Devialdy, Vincentius Jeremiah, Ben Malaihollo, dan Quentin Stanislavni.
Qorin 2 Bahkan menjadi salah satu Sinema terakhir dibintangi Epy Kusnandar sebelum meninggal dunia. Dalam Sinema tersebut, mendiang Epy berperan sebagai kepala sekolah. Anak Epy, Quentin Stanislavski, Bahkan ikut Sinema horor itu.
Qorin 2 tayang mulai 11 Desember di bioskop.
(gis/chri)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA











