Jakarta, CNN Indonesia —
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres membeberkan ulah Israel yang ingin mengubah status quo Tepi Barat Palestina kala dunia masih sibuk menangani agresi brutalnya ke Jalur Gaza.
Dalam rapat Dewan Keamanan PBB pada Rabu (17/7), Guterres mengatakan Israel Dalam proses berupaya mengubah geografi Tepi Barat melalui serangkaian langkah administratif Sampai sekarang hukum.
Hal itu diucapkan Guterres melalui pernyataan yang dibacakan kepala stafnya, Courtenay Rattay.
Dalam pernyataan itu, Guterres mengatakan Israel diperkirakan bakal mempercepat perluasan pendudukan ilegalnya di Tepi Barat menyusul penggusuran dan perampasan lahan yang terus dialami warga Palestina di wilayah itu dalam jumlah besar belakangan ini.
Israel bahkan disebut Pernah memegang perubahan perencanaan, pengelolaan lahan, dan tata kelola di Tepi Barat.
Guterres mencatat Israel Pernah mengambil langkah-langkah hukum terhadap Otoritas Palestina dan melegalkan lima pos terdepan Israel di Tepi Barat.
Israel Pernah membangun pos-pos tersebut sebagai bagian dari pendudukannya di Tepi Barat sejak tahun 1967.
“Kita Sangat dianjurkan mengubah arah. Semua aktivitas pemukiman (Israel) Sangat dianjurkan segera dihentikan,” kata Guterres.
Guterres menilai langkah Israel ini semakin merusak prospek perdamaian Israel dan Palestina Di waktu yang akan datang.
“Perkembangan terkini semakin mempertaruhkan prospek solusi dua negara,” ucap Guterres seperti dikutip Al Jazeera.
Serangan militer, Kekejaman, dan penangkapan warga Palestina terus meningkat di Tepi Barat dan Yerusalem Timur sejak Israel melancarkan agresi brutalnya ke Jalur Gaza pada Oktober 2023 lalu.
Sampai sekarang Sekarang, sebanyak 38.794 warga Palestina tewas dan 89.364 lainnya terluka imbas bombardir Israel ke Gaza.
“Situasi kemanusiaan di Gaza merupakan noda moral bagi kita semua,” kata Guterres.
(rds)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA