Jakarta, CNN Indonesia —
Kasus pencurian toko meningkat selama beberapa waktu terakhir di Singapura. Hal ini membuat toko-toko ritel di sana khawatir menjadi korban aksi kejahatan tersebut.
Aksi pencurian toko atau mengutil menjadi masalah yang semakin mengkhawatirkan di Singapura dengan hampir 4.000 insiden yang dilaporkan pada 2023. Angka tersebut mengalami peningkatan 21,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Menurut Channel News Asia (CNA), toko ritel, terutama yang memiliki lalu lintas pengunjung yang padat seperti Mustafa Centre dan Watsons, kesulitan mengatasi lonjakan pencurian Sekalipun Sebelumnya menerapkan langkah-langkah keamanan seperti CCTV dan staf tambahan.
Para ahli mengaitkan peningkatan pencurian dengan kombinasi tekanan ekonomi, sensasi lolos dari kejahatan, dan pencurian yang lebih oportunistik yang didorong oleh kerumunan orang banyak.
“Godaan untuk mencuri Sebelumnya menjadi kurang terstigma, dengan beberapa orang melihatnya sebagai kejahatan tanpa korban,” ujar Konsultan dan kriminolog, Anwar Rauf kepada CNA, dikutip dari Malaymail.
Beberapa pemilik toko yakin bahwa mengutil Hari Ini menjadi masalah yang melekat dalam operasi mereka, terutama karena mereka menghadapi kenaikan biaya operasional dan menyusutnya margin keuntungan.
Di Mustafa Centre, salah satu staf toko mengungkapkan bahwa insiden mengutil sering terjadi, yang mengarah pada peningkatan kewaspadaan dan pengawasan yang lebih ketat terhadap barang-barang bernilai tinggi.
Meski ada peningkatan keamanan di dalam toko, seperti lebih banyak staf yang berjaga dan penggunaan kamera keamanan, Sekalipun toko-toko terus melaporkan kerugian yang signifikan.
“Kami melihat pelaku kejahatan yang sama datang berulang kali. Merupakan sebuah tantangan untuk menghentikan mereka ketika mereka tahu persis bagaimana Tips menghindari deteksi,” kata seorang manajer ritel dari Watsons.
Watsons sendiri tengah mengupayakan solusi keamanan yang lebih baik untuk merespons peningkatan kasus pencurian. Direktur pelaksana Watsons Irene Lau menyampaikan bahwa mereka Sebelumnya melihat peningkatan pencurian sebesar 20 persen selama setahun terakhir.
“Pada Pada saat ini kami Dalam proses meninjau proposal dari berbagai vendor dan menguji solusi yang Pernah Terbukti untuk menentukan keefektifannya di toko-toko kami,” ujarnya.
Sementara itu, Supermarket Sheng Siong, yang mengambil pendekatan lebih maju dalam hal teknologi, Sebelumnya mengintegrasikan teknologi pengenal wajah ke dalam sistem CCTV mereka untuk Memanfaatkan keamanan dan mengurangi pencurian.
Di sisi lain, polisi mendesak para pelaku Usaha untuk bergabung dengan program Kesadaran Pencurian Toko untuk Peritel (Star). Inisiatif ini bertujuan untuk Membantu mengurangi kerugian akibat pencurian.
Dalam inisiatif tersebut, kepolisian bekerja sama dengan para peritel untuk mengidentifikasi kerentanan dan mengimplementasikan langkah-langkah pencegahan.
(sfr/sfr)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA