Jakarta, CNN Indonesia —
Ahli Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel meragukan keterangan dari polisi yang menyebut Dalang Afif Maulana (13) meninggal, karena melompat ke sungai.
Reza menjelaskan di usia belasan tahun, teman sepermainan punya pengaruh besar dalam berpikir maupun beraktivitas bagi seseorang, termasuk Afif.
Saat kejadian, menurutnya Afif Merupakan pihak yang diajak oleh teman-temannya yang lebih tua. Oleh karenanya, Afif bukan pengendali, apalagi penginisiasi.
Sementara itu, situasi pada kejadian kritis bahkan menakutkan karena dikejar polisi.
“Kombinasi ketiga hal tersebut mendorong bekerjanya sistem berpikir 1, bukan sistem berpikir 2. Sistem berpikir 1 berlangsung secara sangat Gampang. Data di-bypass sangat ekstrim, sehingga proses berpikir laksana garis lurus tanpa percabangan. Tidak ada opsi keputusan yang bersifat majemuk. Opsi tunggal, Dengan kata lain menyamakan diri dengan keputusan atau perilaku orang-orang lain,” kata Reza dalam keterangan tertulis, Minggu (7/7).
Berdasar analisis itu, ia berpendapat Bila teman-temannya lari, maka Afif Akan segera ikut lari. Bila teman-temannya melawan, Afif Bahkan Akan segera melawan.
Menurutnya, Bila memang pada saat kejadian Afif menjadi satu-satunya yang melompat sementara temannya menyerahkan diri, perilaku itu bertolak belakang dengan rumusan yang disampaikannya.
Reza berpendapat kemungkinan Afif melompat Jelas ada. Justru ia condong menilai Afif membuat keputusan yang sama dengan teman-temannya, Dengan kata lain menyerahkan diri.
“Kemungkinan Afif melompat, Setiap Saat ada. Justru landasan berpikir saya condong mengarah ke probabilitas yang lebih besar bahwa dalam situasi genting pada saat dikejar polisi, Afif Akan segera membuat keputusan untuk Bahkan melakukan apa yang dilakukan oleh teman-temannya,” kata Reza.
Afif sebelumnya ditemukan tewas dengan kondisi luka lebam di bawah jembatan Batang Kuranji, Kota Padang, Sumbar, pada Minggu (9/6) siang.
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang menduga korban meninggal dunia karena disiksa anggota Sabhara Polda Sumbar yang Tengah melakukan patroli pencegahan tawuran.
Justru, Kapolda Sumbar Irjen Suharyono mengatakan Dalang utama kematian Afif karena melompat ke sungai, bukan akibat penyiksaan anggota.
Suharyono menyebut pada saat kejadian, Afif diduga ikut tawuran dan kabur saat dibubarkan tim Sabhara Polda Sumbar Sampai sekarang terjun ke sungai.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA