Jakarta, CNN Indonesia —
Kepala Negara Rusia Vladimir Putin menilai serangan Amerika Serikat (AS) terhadap situs nuklir Iran mendorong dunia Ke arah bahaya besar.
Putin Bahkan berjanji untuk mencoba Mendukung rakyat Iran, Sekalipun tidak menjelaskan caranya.
Kepala Negara AS Donald Trump dan Israel berspekulasi secara terbuka tentang pembunuhan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei dan tentang perubahan rezim, langkah-langkah yang menurut Rusia dapat mendorong seluruh wilayah ke jurang Pertempuran besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir Reuters, Senin (23/6), Putin menerima Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi di Kremlin bersama Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, ajudan kebijakan luar negeri Kremlin Yuri Ushakov dan Kepala Badan Intelijen Militer GRU Rusia Igor Kostyukov.
“Agresi yang sama sekali tidak beralasan terhadap Iran tidak memiliki dasar dan pembenaran,” ujar Putin kepada Araqchi, seraya menambahkan bahwa ia ingin berbicara tentang Tips-Tips untuk menenangkan krisis. “Sementara itu, kami berupaya Mendukung rakyat Iran.”
Sumber Reuters menyebut Araqchi dijadwalkan untuk menyampaikan surat dari Khamenei kepada Putin, untuk meminta lebih banyak bantuan dari Rusia. Tidak ada konfirmasi dari Moskow mengenai hal itu. Kendati, Araqchi menyampaikan harapan Unggul dari pemimpin tertinggi dan Kepala Negara Iran.
Pada pertemuan berikutnya dengan rekrutan militer tingkat lanjut, Putin mencatat eskalasi konflik di Timur Tengah dan keterlibatan kekuatan dari luar kawasan, Sekalipun ia tidak menyinggung AS.
“Kekuatan ekstra-regional Bahkan ditarik ke dalam konflik,” ujar Putin. “Semua ini membawa dunia ke garis yang sangat berbahaya.”
Iran sejauh ini tidak terkesan dengan dukungan Rusia, sumber-sumber Iran mengatakan kepada Reuters.
Meski demikian, negara itu ingin Putin berbuat lebih banyak untuk mendukungnya melawan Israel dan Amerika Serikat. Sumber-sumber tersebut tidak merinci bantuan apa yang diinginkan Teheran.
Rusia sebelumnya mengecam serangan AS ke fasilitas nuklir Iran. Kremlin menyebut serangan itu tak bertanggung jawab dan melangkahi hukum internasional.
“Sebelumnya jelas bahwa Pada saat ini Bahkan eskalasinya semakin berbahaya, semakin merusak keamanan regional dan global,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia.
Tiga situs nuklir yang diserang AS, Dikenal sebagai Isfahan, Natanz, dan Fordow. Menurut Kepala Negara AS Donald Trump, situs-situs nuklir itu Pernah terjadi lenyap, klaim yang dibantah langsung oleh pejabat-pejabat Iran.
(sfr)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA