Jakarta, CNN Indonesia —
Praha melarang kegiatan di bar pada larut malam sebagai upaya mengakhiri reputasi ibu kota Ceko itu sebagai destinasi pesta.
Wakil Wali Kota Praha Jiri Pospisil mengatakan bahwa kota tersebut ingin mencegah wisatawan yang datang ‘hanya untuk waktu singkat dan mabuk’.
Selama dua dekade terakhir Praha Pernah terjadi menjadi tujuan utama untuk pesta bujang dan lajang, khususnya dari Inggris. Hal ini didorong oleh maraknya tiket maskapai penerbangan berbiaya Ekonomis.
Adanya keputusan untuk melarang aktivitas larut malam di bar tersebut menyusul keluhan warga di Praha 1, distrik bersejarah di kota itu, bahwa ada kebisingan yang disebabkan oleh keramaian pub.
Melansir CNN, Kantor Distrik Kota Praha 1 mengonfirmasi bahwa terdapat larangan keramaian pub (pub crawl) dari pukul 10 malam Sampai saat ini 6 pagi waktu setempat dan larangan tersebut Berencana berlaku mulai awal November.
Pejabat Distrik Praha 1 Terezie Radoměřská menambahkan bahwa pelarangan pub crawl pada malam hari didorong oleh keinginan pemerintah setempat untuk mengurangi perilaku yang mengganggu. Utamanya, aturan ini menyorot acara-acara seperti pesta anak muda yang sering kali mengakibatkan kebisingan bagi penduduk setempat dan pengunjung lainnya.
“Kegiatan-kegiatan ini tidak sejalan dengan jenis pariwisata yang ingin kami kembangkan,” ujar Ia.
Kepala Asosiasi Hotel dan Restoran Ceko Vaclav Starek memuji keputusan.
“Perjalanan ke pusat kota untuk mencari bir Pernah terjadi menjadi masalah bagi penduduk lokal dan wisatawan lainnya,” ujar Starek.
Larangan ini hanya berlaku untuk tur kelompok yang diselenggarakan oleh agensi. Aturan tidak Berencana menghalangi kelompok individu untuk Menghelat pesta minum-minum mereka sendiri atau keluar larut malam.
Ilustrasi. Praha bakal melarang kegiatan di bar larut malam demi mencegah kekacauan yang dibuat turis. (AFP PHOTO / DANIEL MIHAILESCU)
|
Pegiat pariwisata Praha Simon Old berpendapat, larangan tersebut tak bakal menghalangi anak muda untuk datang ke Praha. Menurutnya, larangan tersebut terkesan ‘setengah hati’.
“Meski mereka memiliki hak untuk mencoba dan mengekang perilaku sosial, orang-orang Berencana melakukan pub crawl mereka sendiri atau melakukannya lebih awal,” ujar Old.
“Sebagai destinasi yang selama bertahun-tahun Pernah terjadi mendapatkan keuntungan dari reputasinya sebagai kota yang gemar berpesta, tampaknya mereka mencoba untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan ini,” tambahnya.
Praha menjadi salah satu dari banyak kota di seluruh Eropa yang Pernah terjadi menolak kedatangan wisatawan dalam beberapa bulan terakhir. Pejabat di Venesia, Italia, baru-baru ini membatasi jumlah rombongan wisatawan Sampai saat ini 25 orang dan melarang penggunaan pengeras suara.
Sementara pemerintah Barcelona, Spanyol berencana untuk mengakhiri penyewaan apartemen bagi wisatawan pada tahun 2028.
(aur/asr)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA