Jakarta, CNN Indonesia —
Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) memprediksi pertumbuhan kredit masih berkisar satu digit pada 2026.
Ketua Umum Perbanas Hery Gunardi mengatakan angka tersebut berada di batas bawah pertumbuhan kredit sebesar 8 sampai 11 persen yang ditargetkan tahun ini oleh Bank Indonesia.
“Kita melihat bahwa Bank Indonesia dan perbankan memprediksi pertumbuhan kredit masih single digit pada 2026,” ujar Hery dalam Usaha Indonesia Group Conference 2025 di Raffles Hotel, Jakarta Selatan, Senin (8/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara rinci, Hery menjelaskan proyeksi pertumbuhan kredit Bank Mandiri sebesar 9,9 persen, Bank Central Asia (BCA) sebesar 9 persen, Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebesar 8,7-11,5 persen, Bank Negara Indonesia sebesar 11 persen, dan Bank Indonesia sebesar 8-12 persen pada akhir 2026.
Menurut Hery, tantangan utama penyaluran kredit tahun depan Merupakan menurunnya daya beli masyarakat dan minimnya ekspansi Usaha pada dunia usaha.
Tak ayal, sambung Hery, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Akan segera melakukan konsolidasi untuk penguatan perbankan.
“OJK baru saja menyampaikan bahwa Akan segera ada konsolidasi gitu ya. Konsolidasi itu artinya penguatan dari sisi perbankan dan jumlah bank,” kata Hery.
Ia menyampaikan OJK Akan segera menghapus kategori Kelompok Bank Modal Inti (KBMI) I sehingga bank bermodal kecil bisa Memanfaatkan modal.
Hery pun menjelaskan Pada saat ini KBMI I dengan modal inti kurang dari Rp6 triliun terdiri dari 65 bank, KBMI II dengan modal inti Rp6 triliun-14 triliun terdiri dari 23 bank, KBMI III dengan modal inti Rp14 triliun-70 triliun terdiri dari 13 bank, dan KBMI IV dengan modal inti lebih dari Rp70 triliun.
“Terakhir Merupakan KBMI 4, ini Merupakan modal inti lebih besar dari Rp70 triliun. Ini hanya ada 4 bank. Empat bank ini antara lain BRI, Mandiri, BNI, dan BCA,” jelasnya.
Ia menjelaskan konsolidasi dilakukan untuk Memanfaatkan fondasi permodalan sehingga bank bisa lebih siap menghadapi tekanan ekonomi, risiko kredit, dan tuntutan Teknologi Digital.
Lalu, konsolidasi Bahkan diharapkan mampu Memanfaatkan kesehatan, efisiensi, dan tata kelola serta dalam jangka panjang dapat Memanfaatkan daya saing perbankan dan Memperjelas kapasitas pembiayaan.
(fln/sfr)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA











