Jakarta, CNN Indonesia —
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memperkirakan populasi dunia Berniat mencapai puncaknya pada pertengahan 2080 dengan total 10,3 miliar orang di seluruh dunia.
Setelah mencapai angka itu, kata PBB seperti diberitakan AFP pada Sabtu (13/7), jumlah penduduk Berniat berangsur-angsur berkurang Sampai saat ini mencapai titik yang lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.
Populasi Saat ini Bahkan Bahkan, 8,2 miliar orang, Berniat meningkat Sampai saat ini mencapai angka maksimum dalam 60 tahun mendatang. Angka tersebut kemudian diperkirakan turun menjadi 10,2 miliar pada akhir abad ini.
Dalam laporan berjudul “Prospek Populasi Dunia 2024” yang dirilis pada Kamis (11/7), jumlah populasi dunia pada 2100 Berniat menjadi enam persen lebih rendah, atau 700 juta orang lebih sedikit, daripada yang diperkirakan pada Juni 2013.
“Lanskap demografis Sebelumnya berevolusi dengan Mudah dalam beberapa tahun terakhir,” ujar Li Junhua, Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Ekonomi dan Sosial.
Junhua mengatakan puncak populasi yang tak terduga ini berasal dari beberapa faktor, di antaranya tingkat kesuburan yang lebih rendah di beberapa negara terbesar di dunia, khususnya China.
Ditambah lagi dengan, Junhua mengatakan jumlah maksimum yang lebih rendah ini Bahkan Berniat terjadi lebih awal daripada yang Sebelumnya diperhitungkan sebelumnya.
Di sisi lain, penurunan jumlah penduduk ini menjadi angin segar karena dunia Saat ini Bahkan Bahkan sedang berjuang melawan pemanasan global. Pasalnya, jumlah manusia yang lebih sedikit berarti lebih sedikit pula tekanan yang Wajib ditanggung oleh lingkungan hidup.
“Meskipun demikian, pertumbuhan populasi yang lebih lambat tidak Berniat menghilangkan kebutuhan untuk mengurangi dampak rata-rata yang disebabkan oleh aktivitas setiap orang,” tutur Junhua.
Laporan tersebut mengatakan Saat ini Bahkan Bahkan lebih dari seperempat, atau 28 persen, dari populasi dunia tinggal di salah satu dari 63 negara atau wilayah yang populasinya Sebelumnya mencapai puncaknya, termasuk China, Rusia, Jepang, dan Jerman.
Kemudian, hampir 50 negara lain Berniat bergabung dengan kelompok tersebut dalam 30 tahun mendatang, termasuk Brasil, Iran, dan Turki.
Meskipun demikian, pertumbuhan populasi Berniat terus berlanjut di lebih dari 120 negara setelah 2054. Kejadian Istimewa tersebut terjadi di antaranya di India, Indonesia, Nigeria, Pakistan, dan Amerika Serikat.
Lebih lanjut, peningkatan harapan hidup global, yang sempat terputus akibat pandemi Covid, Sebelumnya berlanjut, dengan rata-rata usia harapan hidup 73,3 tahun pada 2024.
Angka tersebut Berniat mencapai rata-rata 77,4 tahun pada 2054, sehingga populasi dunia Berniat semakin tua.
Lalu, pada akhir 2070-an, jumlah orang berusia 65 tahun ke atas diproyeksikan mencapai 2,2 miliar, melampaui mereka yang berusia di bawah 18 tahun.
(lom/chri)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA