Makassar, CNN Indonesia —
Orang tua siswa SMK Negeri 1 Gorontalo berinisial AR (14) yang diduga menjadi korban perundungan oleh empat siswa lainnya buka suara.
Ayah korban, Mohammad Gufran mengungkapkan kejadian perundungan itu terjadi di kantin sekolah, Selasa (10/9) lalu.
Sang anak yang masih duduk di bangku kelas 10 SMK Negeri 1 Gorontalo disebut sering dimintai uang oleh para pelaku sebesar Rp15 ribu sebelum peristiwa perundungan tersebut terjadi.
“Anak saya dimintai uang Rp15 ribu. Anak saya bilang Ingin pakai makan. Tapi temannya ini bilang, suruh pinjam uang sama teman lainnya. Anak saya kemudian pinjam uang dan diberikan ke temannya,” kata Gufran kepada wartawan, Kamis (12/9).
Tak hanya dipalak, korban pun Bahkan disebut dipaksa minum minuman keras (miras) di lingkungan sekolah oleh perundungnya.
Merujuk pada keterangan korban, sambung Ghufran, aktivitas mengkonsumsi miras di lingkungan sekolah Sebelumnya sering terjadi.
Terakhir, AR dipaksa minum minuman beralkohol Sampai saat ini mabuk dan tidak sadarkan diri.
“Anak saya dipaksa minum lagi. Ada yang pegang lehernya seperti dicekoki begitu. Sampai anak saya pingsan dan muntah darah,” ungkapnya.
Gufran yang mendapatkan informasi tersebut, langsung datang ke Tempat kejadian untuk mencari keberadaan anaknya dan menemukan korban di belakang sekolah Sebelumnya tidak sadarkan diri.
“Saya melihat anak saya Sebelumnya tidak sadarkan diri. Saya Bahkan meminta teman-temannya untuk tidak lari. Saat itu Bahkan saya melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian. Anak saya dibawa ke rumah sakit,” jelasnya.
Sementara ini, korban masih menjalani perawatan medis akibat dipaksa meminum minuman alkohol oleh 4 pelaku Sampai saat ini tidak sadarkan diri dan muntah darah.
“Sebelumnya membaik, hasilnya pemeriksaan ada memar dan bengkak karena benturan,” katanya.
(mir/sfr)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA