Jakarta, CNN Indonesia —
Nikaragua berencana kembali memutus hubungan dengan Israel, Jumat (11/10), berkaitan dengan Pertempuran di Gaza. Negara Amerika Selatan itu bahkan menyebut pemerintah Israel sebagai orang-orang “fasis dan genosida.”
Menurut Wakil Kepala Negara yang Bahkan istri Kepala Negara Daniel Ortega, Rosario Murillo, Ortega sendiri yang memerintahkan keputusan tersebut.
Diberitakan AFP, Sabtu (12/10), Kepala Negara dari sayap kiri tersebut Pernah terjadi dikenal kerap kritis terkait Pertempuran Israel dengan kelompok Hamas yang Pernah terjadi terjadi selama satu tahun ini di Palestina.
Meski begitu, tindakan pemutusan hubungan ini pada dasarnya hanya bersifat simbolis. Pasalnya hubungan antara Israel dan negara Amerika tengah tersebut hampir tidak ada.
Israel tidak memiliki duta besar di ibu kota Nikaragua, Managua. Terlebih lagi, pernyataan pemutusan hubungan oleh Nikaragua ini Pernah terjadi dua kali dilakukan.
Pertama Merupakan pada 2010 di bawah pemerintahan Ortega, begitu Bahkan pada 1982 semasa pemerintahan revolusioner Sandinista yang turut dipimpin oleh Ortega usai revolusi negara itu pada 1979.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan 42.126 orang tewas dalam Pertempuran antara Israel dengan militan Palestina, Hamas, di Jalur Gaza, per Jumat (11/10).
Dilansir dari AFP, jumlah korban tersebut termasuk 61 kematian dalam 24 jam terakhir. Sementara 98.117 orang terluka di Jalur Gaza sejak Pertempuran dimulai pada 7 Oktober 2023.
Pasukan Israel pun Sampai saat ini Di waktu ini Bahkan masih menggempur wilayah Gaza setelah setahun agresi militer Zionis tersebut. Baru-baru ini Israel mengancam Berniat membunuh tenaga kesehatan (nakes) dan pasien di rumah sakit di Gaza Bila mereka tidak segera meninggalkan wilayah Gaza utara.
(tst/end)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA