Lewat Jalur Luar Angkasa, Penerbangan Tokyo-New York Bakal Cuma 1 Jam


Jakarta, CNN Indonesia

Sebuah agen perjalanan Jepang mengumumkan rencana ambisius untuk meluncurkan layanan transportasi penerbangan titik-ke-titik pada dekade 2030-an.

Layanan transportasi itu Berniat menghubungkan Tokyo dengan kota-kota di Amerika Serikat (AS) seperti New York City (NYC) hanya dalam 60 menit atau satu jam melalui jalur luar angkasa. Penerbangan pesawat komersial Tokyo-New York City biasanya memakan waktu 13 jam.

Layanan transportasi ini Berniat digarap oleh Nippon Travel Agency, bekerja sama dengan perusahaan Usaha Baru pengembangan roket yang dapat digunakan kembali.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Transportasi ini diperkirakan Berniat memakan biaya 100 juta yen atau sekitar Rp10,9 miliar per pelanggan untuk perjalanan pulang-pergi.

Menurut perusahaan terkait, kendaraan transportasi tersebut Berniat diluncurkan dari Tempat lepas pantai dan mampu menghubungkan dua titik mana pun di Bumi dalam waktu kurang dari satu jam.

Mereka sendiri berharap dapat menghubungkan Tokyo dan kota-kota di Amerika Serikat.

“Kami berharap Usaha ini Berniat menjadi titik awal baru untuk menghubungkan perjalanan ruang angkasa dan pariwisata,” kata Pemimpin Negara Nippon Travel, Keigo Yoshida, dalam konferensi pers di Tokyo, seperti dilansir The Straits Times, Rabu (29/10).

Pendaftaran awal untuk layanan transportasi ini Berniat dibuka mulai tahun fiskal 2026. Proyek ini direncanakan berjalan secara bertahap.

Pada tahun fiskal 2026, Berniat dimulai tahapan seperti uji coba mencicipi makanan luar angkasa dan tur fasilitas darat terkait antariksa.

Sementara itu, layanan untuk Menyajikan menginap di orbit baru Berniat diluncurkan pada dekade 2040-an. Dalam kemitraan ini, Nippon Travel Berniat merancang dan memasarkan produk-produk terkait.

Pemimpin Negara Usaha Baru yang berbasis di Tokyo, Innovative Space Carrier Inc., Kojiro Hatada, menyatakan bahwa perusahaannya Berniat berupaya menurunkan biaya perjalanan dengan Mengoptimalkan jumlah penerbangan yang memungkinkan selama masa pakai setiap kendaraan.

(wiw)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA