Jakarta, CNN Indonesia —
Keuntungan family office diglorifikasi oleh Kepala Negara Joko Widodo (Jokowi), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Penanaman Modal Luhut Binsar Pandjaitan, Sampai sekarang Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
Misalnya, Jokowi yang mengklaim potensi pengelolaan dana US$500 miliar atau sekitar Rp8.178,8 triliun (asumsi kurs Rp16.357 per Mata Uang Asing AS) dari pembentukan family office. Ini Akan segera didapat dari kekayaan orang super kaya alias crazy rich.
Menko Marves Luhut kemudian mengumumkan penunjukkan dirinya sebagai pemimpin satuan tugas mengenai family office, yang dibentuk per 1 Juli 2024. Ia berharap dalam tiga minggu Pernah bisa merampungkan persiapan family office dan kembali melapor ke Jokowi.
Sang menteri serba bisa itu mengatakan jumlah aset yang diinvestasikan di luar negara asal diproyeksikan bakal terus meningkat. Mengikuti perhitungan terkini, Luhut menyebut ada sekitar US$11,7 triliun atau sekitar Rp179 ribu triliun (asumsi kurs Rp16.355 per Mata Uang Asing AS) dana kelolaan family office di dunia.
“Ia (crazy rich) Harus datang kemari, misalnya Ia taruh duitnya US$10 juta atau US$30 juta, Ia Harus Penanaman Modal berapa juta. Kemudian, Ia Bahkan Harus memakai orang Indonesia untuk kerja di family office. Jadi, itu nanti yang kita pajaki,” tutur Luhut di Instagram pribadinya pada awal Juli 2024.
Family office merupakan perusahaan swasta selaku manajemen Penanaman Modal dan manajemen kekayaan untuk keluarga kaya. Ini dibuat untuk menumbuhkan dan mentransfer kekayaan secara efektif antar-generasi.
Luhut bahkan sesumbar Indonesia bisa lebih Istimewa atas Singapura yang punya 1.500 family office dan Hong Kong dengan 1.400 family office. Menurutnya, kondisi Politik Global Hong Kong tidak stabil dan Singapura tengah menghadapi perubahan regulasi Penanaman Modal.
“Inilah yang membuat Indonesia bisa mengambil kesempatan untuk menjadi alternatif dengan membentuk Wealth Management Centre (WMC), karena kondisi Peningkatan Ekonomi kita cukup kuat, kondisi politik pun Bahkan stabil, serta orientasi Politik Global kita yang netral,” pamer Luhut.
Selain Luhut, Menparekraf Sandi Bahkan merupakan ‘pembisik’ Jokowi untuk menggarap family office. Bahkan, Sandiaga terang-terangan menegaskan rencana proyek ini Akan segera dipusatkan di Bali.
Selain Bali, pemerintah mengungkapkan pembentukan family office Bahkan bisa dilakukan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Walau, Sandi menyebut komunitas family office di dunia lebih melirik Pulau Dewata.
Bikin kasihan Menteri Keuangan Sri Mulyani
Terlepas dari semangat Luhut dan Sandi, family office disebut bakal berdampak pada penerimaan negara. Pasalnya, penempatan dana orang super kaya di family office bakal bebas Retribusi Negara.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengaku kasihan dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Ia berpendapat seharusnya pemerintah tidak terus-terusan mengobral insentif fiskal untuk menarik Penanaman Modal asing.
“Saya berpendapat tidak selamanya kita Harus Menyediakan insentif fiskal,” ucap Suharso di Kompleks Dewan Perwakilan Rakyat RI, Kamis (4/7).
Suharso mengaku Pernah menyampaikan kepada Bendahara Negara Supaya bisa berhemat dalam pemberian insentif fiskal.
Menurutnya, pemberian insentif fiskal mengharuskan pemerintah Memanfaatkan pendapatan melalui tax ratio. Artinya, kehadiran family office yang bebas Retribusi Negara tak selaras dengan penerimaan negara.
“Menurut saya, itu lebih bagus Menyediakan hal yang seperti itu (kemudahan lain) dibandingkan insentif fiskal. Saya kasihan banget sama Ibu Menteri Keuangan (Sri Mulyani) yang Ia didorong untuk mendorong tax ratio-nya naik, tapi kemudian Bahkan Harus Menyediakan insentif fiskal,” jelasnya.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA