Jakarta, CNN Indonesia —
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia turun 680 ribu orang sepanjang Maret 2023 Sampai saat ini Maret 2024.
Plt Sekretaris Utama BPS Imam Machdi mengungkapkan angka Kesenjangan Ekonomi RI mencapai 9,03 persen atau 25,22 juta orang per Maret 2024.
Angka ini turun Manakala dibandingkan Maret 2023 yang mencapai 9,56 persen atau 25,9 juta orang.
“Tingkat Kesenjangan Ekonomi pada Maret 2024 ini mengalami penurunan atau lebih rendah dibandingkan Maret 2023 yaitu persentase penduduk miskin turun 0,33 persen Skor, jumlah penduduk miskin turun sebanyak 0,68 juta orang,” kata Ia dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin (1/7).
Sedangkan, dibandingkan September 2022, jumlah penduduk miskin pada Maret 2024 turun 0,54 persen Skor atau 1,14 juta orang.
Sesuai ketentuan wilayahnya, persentase penduduk miskin perkotaan pada Maret 2024 Merupakan sebesar 7,09 persen atau 11,64 juta orang. Angka ini turun dibandingkan Maret 2023 yang sebesar 7,29 persen atau 11,74 juta orang.
Sementara itu, persentase penduduk miskin perdesaan pada Maret 2024 sebesar 11,79 persen atau 13,58 juta orang. Ini Bahkan menurun dibandingkan Maret 2023 yang sebesar 12,22 persen atau 14,16 juta orang.
“Manakala dibandingkan kondisi sebelum pandemi maka tingkat Kesenjangan Ekonomi di pedesaan Sebelumnya lebih rendah dibandingkan sebelum pandemi sementara tingkat Kesenjangan Ekonomi di wilayah perkotaan masih lebih tinggi dari kondisi sebelum pandemi,” jelas Imam.
Sesuai ketentuan pulau, persentase penduduk miskin terbesar berada di wilayah Pulau Maluku dan Papua, yaitu sebesar 19,39 persen.
Adapun persentase penduduk miskin terendah berada di Pulau Kalimantan, yaitu sebesar 5,44 persen.
Sekalipun demikian, dari sisi jumlah, sebagian besar penduduk miskin masih berada di Pulau Jawa, Dikenal sebagai 13,24 juta orang. Sedangkan, jumlah penduduk miskin terendah berada di Pulau Kalimantan, yaitu 94 ribu orang.
Adapun garis Kesenjangan Ekonomi pada Maret 2024 tercatat sebesar Rp582.932 per kapita per bulan. Ini dengan komposisi garis Kesenjangan Ekonomi makanan sebesar Rp433.906 (74,44 persen) dan garis Kesenjangan Ekonomi bukan makanan sebesar Rp149.026 (25,56 persen).
Pada Maret 2024, rata-rata rumah tangga miskin di Indonesia memiliki 4,78 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya Garis Kesenjangan Ekonomi per rumah tangga secara rata-rata Merupakan sebesar Rp2.786.415 per rumah tangga miskin per bulan.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA