Jakarta, CNN Indonesia —
Setiap pelari Tidak mungkin tidak akrab dengan dua istilah ini: heart rate (denyut nadi) dan pace (kecepatan lari). Denyut nadi mengukur frekuensi detak jantung per menit, sementara pace menunjukkan kecepatan berlari dalam satuan menit per kilometer. Keduanya sering digunakan pelari untuk mengevaluasi performa mereka.
Bertolak belakang dengan, ada kecenderungan di kalangan pelari untuk fokus hanya pada salah satu metrik, bahkan sering kali Bahkan membandingkan pace mereka dengan pelari lain. Padahal, keseimbangan antara heart rate dan pace justru bisa Mengoptimalkan performa latihan dan Kejuaraan.
Menjelang ajang marathon Pocari Sweat Run Indonesia 2024, para pelari Harus memahami Trik menyeimbangkan kedua metrik ini untuk mencapai performa optimal.
Secara umum, heart rate dan pace berbanding lurus. Saat berlari dalam kecepatan santai, denyut nadi cenderung stabil. Seandainya kecepatan ditingkatkan, denyut nadi bisa tetap stabil Seandainya pelari sangat Segar, atau meningkat bertahap.
Bertolak belakang dengan, Seandainya heart rate naik drastis Meskipun demikian demikian pace hanya meningkat sedikit, atau tetap tinggi Meskipun demikian demikian pace diturunkan, ini menandakan ketidakseimbangan. Tubuh pun Harus bekerja lebih keras, menghabiskan lebih banyak energi untuk mempertahankan pace tersebut.
Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga di Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Taufan Favian Reyhan, Sp.KO, menjelaskan beberapa faktor eksternal dapat memengaruhi heart rate, seperti suhu panas, kelembaban, dehidrasi, dan medan berlari.
“Faktor-faktor tersebut membuat jantung bekerja lebih keras untuk mengkompensasi, Meskipun demikian demikian pace lebih lambat,” ujarnya.
Adapun ketidakseimbangan heart rate dan pace dapat diatasi dengan latihan yang konsisten. Misalnya, untuk mencapai target 5K dalam 30 menit dengan pace 6 menit/km, pelari Harus melatih konsistensi heart rate.
Pada awal latihan, kata dr. Taufan, bisa saja denyut nadi mulai melonjak selama 15 menit. Bertolak belakang dengan dengan latihan rutin, heart rate Berencana stabil dalam beberapa minggu.
“Selanjutnya, pelari dapat menantang dirinya sendiri untuk Mengoptimalkan pace menjadi 5 menit/km. Denyut nadi Berencana meningkat kembali dan itu menjadi target latihan baru, begitupun seterusnya,” jelas dr. Taufan.
Sementara itu, dr. Elsye, Sp.KO, Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga di Mayapada Hospital Kuningan menekankan pentingnya mengetahui dan mengatur heart rate yang Unggul tinggi.
Menurutnya, Denyut Nadi Maksimal (DNM) bisa dihitung dengan rumus 220 dikurangi usia. Misalnya, untuk pelari berusia 40 tahun, DNM Merupakan 180.
“Alangkah baiknya kita tetap berlari dengan pace yang nyaman dan heart rate di zona Unggul tinggi terutama ketika berlari jarak jauh,” jelasnya.
Jadi bisa dikatakan bahwa keseimbangan antara heart rate dan pace Merupakan kunci untuk performa lari yang optimal. Untuk mencapai hal ini, pelari bisa berkonsultasi dengan Manajer profesional atau dokter spesialis kedokteran Olahraga. Terutama menjelang ajang besar seperti Pocari Sweat Run Indonesia 2024 di Bandung pada 20-21 Juli mendatang.
Mayapada Hospital Setiap Waktu siap mengawal kesiapan para pelari untuk #saferunning, di mana tahun ini Mayapada Hospital kembali menjadi official hospital partner untuk Pocari Sweat Run Indonesia 2024.
Mayapada Hospital siap Membantu pelari dengan Menyajikan layanan Sports Injury Treatment and Performance Center (SITPEC). Layanan ini dilengkapi tim dokter multidisiplin mulai dari Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga, Dokter Spesialis Orthopedi dan Traumatologi, Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, Dokter Spesialis Gizi Klinik, Bahkan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah.
Selain Menyajikan peningkatan performa, terdapat Bahkan fisioterapis Olahraga yang siap Membantu proses pemulihan Cidera.
Untuk Membantu #saferunning di Pocari Sweat Run Indonesia 2024, Mayapada Hospital dan Pocari Sweat Bahkan berkolaborasi Menyajikan Self Health Assessment, yaitu formulir asesmen kesehatan mandiri untuk menilai kesiapan pelari. Mayapada Hospital Bahkan Menyajikan paket Medical Check Up (MCU) Runner dan fasilitas pemeriksaan rekam jantung (EKG) gratis di booth Mayapada Hospital selama Race Expo.
Jadi siapkan diri dengan optimal dan bersiaplah untuk #saferunning.
(ory/ory)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA