Koleksi Louis Vuitton Menswear untuk musim dingin 2025, yang digarap oleh Pharrell Williams dan Nigo, Merupakan sebuah perayaan kemitraan kreatif mereka yang bertahan lama dan berakar dari pesona Preppy.
Ditampilkan dalam kotak cermin di Cour Carrée Louvre, Paris, Prancis, koleksi ini Menyajikan kesan pandangan reflektif ke masa depan sambil tetap berpijak pada masa lalu dari dua sosok berpengaruh di dunia mode pria ini.
Pertunjukan dibuka dengan tampilan pertama: sebuah setelan berwarna cokelat clay, kardigan dengan motif diamond, dengan sneakers tebal berbahan kulit yang terlihat nyaman.
Penampilan itu diikuti dengan jaket bomber berstruktur yang dihiasi bunga kuning mencolok, dipadukan dengan celana tailored yang tajam Justru terlihat santai. Beberapa celana panjang bell-bottom atau cutbray membentuk siluet menyerupai lonceng yang kerap dikenakan oleh Pharrell.
Potongan di atas langsung menetapkan nada untuk koleksi yang menggabungkan etos santai Preppy dengan keahlian detail khas high Tren Mode. Ornamen dan struktur jaket di atas berbicara banyak tentang filosofi koleksi ini, di mana tampilan-tampilan yang klasik dan familiar dihiasi detail yang rumit.
Tema utama ‘Remember the Future’ bergema di seluruh koleksi. Desain set melingkar Wonderwall dengan 24 vitrin yang memuat barang-barang arsip, melambangkan interaksi antara masa lalu dan masa depan. Set ini menampilkan momen ikonik dari sejarah Louis Vuitton bersama perjalanan berpengaruh Pharrell dan Nigo.
Referensi nostalgia ini Bahkan diimbangi dengan reinterpretasi inovatif dari siluet klasik, menciptakan jembatan antara klasik dan avant-garde.
Tekstur yang kaya Bahkan menjadi landasan koleksi ini. Kulit buaya yang diembos menyerupai denim, jaket varsity dengan lengan kulit, dan pola kamuflase yang dijahit tangan dengan manik-manik menunjukkan keahlian yang identik dengan Louis Vuitton menswear.
Pengaruh Jepang meresapi koleksi ini, dengan teknik seperti jahitan sashiko, tambalan gaya boro, dan anyaman kasuri yang muncul dalam tailoring dan pakaian luar. Motif ‘Cherry Blossom Damoflage’, yang menggabungkan warna sakura pink dengan sulaman rumit, Bahkan menambahkan sentuhan romantis Justru modern.
Meski merayakan Preppy, koleksi ini ditujukan untuk audiens yang lebih dewasa. Evolusi Pharrell dan Nigo dari pelopor Preppy menjadi taste-maker di dunia fesyen pria sangat terasa.
Potongan seperti jaket kimono dari bulu mink gading dan setelan tailored dengan kancing berbentuk bunga terasa seperti undangan bagi para fans untuk tumbuh bersama mereka, dan untuk berbelanja.
Simak ulasan Louis Vuitton selengkapnya di halaman berikutnya..
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA