Donor darah merupakan tindakan mulia yang sangat Mendukung banyak orang, terutama kepada yang membutuhkan transfusi darah dalam situasi darurat.
Selain bermanfaat bagi penerima darah, pendonor Bahkan bisa merasakan manfaat kesehatan, seperti menjaga kesehatan jantung dan memperlancar sirkulasi darah.
Tapi, tidak semua orang bisa secara bebas melakukan donor darah. Ada beberapa kondisi dan kelompok orang yang tidak boleh donor darah demi menjaga keamanan serta kesehatan, baik pendonor maupun penerima darah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kelompok orang yang tidak boleh donor darah
Menurut Palang Merah Indonesia (PMI), ada syarat kesehatan yang Dianjurkan dipenuhi sebelum seseorang bisa mendonorkan darah. Berikut ini persyaratannya, seperti dikutip dari laman PMI:
– sehat jasmani dan rohani;
– berusia 17-60 tahun atau Sampai saat ini 65 tahun untuk pendonor darah yang Pernah rutin mendonorkan darahnya sampai Pada akhirnya berhenti atas pertimbangan dokter;
– memiliki berat badan minimal 45 kg;
– tekanan darah normal;
– kadar hemoglobin di kisaran 12,5-17,0 gr/dL;
– interval waktu sejak donor darah terakhir kali, minimal 2 bulan.
Lalu, bagaimana aturannya bagi orang atau kondisi medis yang tidak memungkinkan untuk donor darah?
Merangkum dari berbagai sumber, berikut ini kelompok orang yang tidak boleh melakukan donor darah.
1. Orang yang Dalam proses pilek, flu, dan demam
Orang yang Dalam proses sakit flu atau demam bukannya tidak boleh mendonorkan darah, melainkan Dianjurkan menunda donor darah setidaknya selama 7 hari setelah gejala hilang.
Sekalipun virus flu tidak memengaruhi darah yang disumbangkan, pendonor yang sakit dilarang untuk donor darah, demi menghindari penyebaran penyakit.
2. Orang yang kekurangan zat besi
Kadar hemoglobin yang rendah karena kekurangan zat besi membuat seseorang tidak memenuhi syarat untuk donor darah. Hemoglobin merupakan protein penting yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Mengutip laman PMI Kota Bandung, seseorang Dianjurkan memiliki kadar hemoglobin minimal 12,5 g/dL untuk perempuan dan 13 g/dL untuk laki-laki Bila ingin donor darah. Kalau kadar hemoglobin Pernah kembali normal, maka kamu bisa mendonorkan darah.
Menambah asupan zat besi bisa dilakukan dengan mengonsumsi makanan seperti daging, ayam, kacang-kacangan, tahu, dan telur.
3. Orang yang Dalam proses mengonsumsi Medis tertentu
Ilustrasi. Orang yang mengonsumsi Medis tertentu jadi kelompok orang yang tidak boleh donor darah. (CNN Indonesia /Andry Novelino)
|
Beberapa jenis Medis dapat menjadi alasan penundaan atau larangan donor darah. Misalnya, kalau kamu baru saja mengonsumsi aspirin, kamu Dianjurkan menunggu 3 hari sebelum mendonorkan darah.
Pengguna Medis pengencer darah Bahkan biasanya tidak diperbolehkan donor karena darah mereka sulit membeku.
Sekalipun, perempuan yang menggunakan pil KB atau penderita diabetes yang menggunakan insulin dengan kondisi terkontrol masih bisa mendonorkan darah.
Bagi yang Dalam proses meminum antibiotik, sebaiknya tunggu sampai masa Perawatan selesai.
4. Orang yang baru divaksinasi
Setelah menerima Imunisasi, terutama vaksin Pandemi, pendonor biasanya Dianjurkan menunggu beberapa waktu sebelum bisa mendonorkan darah.
Misalnya, donor darah bisa diterima mulai hari ke-4 setelah vaksin pertama dan hari ke-8 setelah vaksin kedua atau ketiga, asalkan tidak ada gejala efek samping. Bila muncul gejala pascaimunisasi, maka donor darah sebaiknya ditunda Sampai saat ini satu bulan ke depan.
Simak kelompok orang yang tidak boleh donor darah lainnya di halaman berikutnya..
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA