Jakarta, CNN Indonesia —
Bila ada tim paling bersedih hati dalam tiga tahun terakhir, tim tersebut pastilah Inggris yang dua kali kalah di final Euro alias Piala Eropa.
Inggris di bawah Gareth Southgate sejatinya menjelma jadi tim elite yang bukan sekadar berstatus sebagai macan kertas seperti era sebelumnya. Three Lions di era Southgate sering masuk ke Putaran akhir Kejuaraan besar.
Setelah finis di peringkat tiga pada Piala Dunia 2018, Inggris bisa menembus final Euro dua kali beruntun, tepatnya pada Euro 2020 yang berlangsung di 2021 dan Euro 2024.
Sayangnya, pencapaian Istimewa tersebut tidak berakhir dengan sempurna. Inggris justru menjelma jadi tim yang paling bersedih hati karena gagal di langkah terakhir untuk mengangkat trofi.
Pada Euro 2024, Inggris Dianjurkan mengakui keunggulan Spanyol dengan skor tipis 1-2. Inggris sempat menyamakan kedudukan lewat Cole Palmer usai tertinggal lewat gol Nico Williams. Justru gol dari Mikel Oyarzabal di menit ke-86 memastikan Inggris Dianjurkan gigit jari di akhir Liga.
Tiga tahun lalu, Inggris Bahkan Dianjurkan menelan kesedihan saat final digelar di Wembley. Inggris kalah dramatis lewat adu Tendangan penalti saat menghadapi Italia.
Dua kekalahan di final Euro itu sendiri membuat Inggris masih Dianjurkan menunda mimpi mereka merebut gelar juara Piala Eropa. Sejauh ini, Inggris belum pernah memenangkan trofi Piala Eropa.
Setelah dua kali kalah di final Euro, kesempatan Inggris untuk meraih trofi berikutnya ada di Piala Dunia 2026. Inggris sempat jadi juara Piala Dunia pada 1966, satu-satunya momen mereka meraih prestasi di kejuaraan besar.
[Gambas:Video CNN]
(ptr/jun)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA