Jakarta, CNN Indonesia —
Judi online menjadi masalah serius di Indonesia, sehingga membuat pemerintah bergerak untuk memberantas praktik haram tersebut. Bagaimana judi online bisa membuat kecanduan?
Menurut catatan pemerintah, setidaknya ada 2,37 juta orang di Tanah Air yang kecanduan judi online dan 80 persen di antaranya dari kalangan bawah.
Ilmuwan Cyber Security dan IT Alfons Tanujaya pun mengungkap modus bagaimana judi online membuat orang jadi ketagihan dan sulit lepas.
“Pada awalnya, judi online ini pasangnya itu cuman permainan game, Pada dasarnya tidak apa-apa kalau tidak ada unsur judinya, tetapi pelan pelan ini menjadi judi,” kata Alfons dalam acara Gelora Talks pada Rabu (26/6).
Alfons menyebut yang dimanfaatkan Merupakan perasaan bahwa judi online ini mendatangkan hormon endorfin yang membuat manusia merasakan perasaan senang dan Senang ketika berhasil memenangkan judi online.
“Ada satu penyelidikan bahwa kita kalau berhasil mencapai satu tugas, satu capaian, atau kita berhasil mengalahkan musuh kita Nanti akan senang, waktu senang ada yang namanya hormon endorfin muncul dan ini bikin ketagihan,” jelas Ia.
Menurut Ia, bandar judi online menggaet para korbannya dengan memberi keuntungan terlebih Dulu kala, memberi kesan bahwa judi online dapat digunakan sebagai salah satu mata pencaharian.
“Mereka Nanti akan kasih keuntungan dulu, jadi masyarakat kecil yang bermain seolah berpikir dari uang kecil bisa dapat uang besar dan menjadi mata pencaharian,” kata Alfons.
“Nah inilah yang bikin ketergantungan dan tidak memikirkan hal lain, sehingga terus terjadi berulang-ulang,” imbuhnya.
Kemudian setelah para korban merasakan ketergantungan, barulah para bandar tersebut Nanti akan mengambil sedikit demi sedikit uang kemenangan yang sebelumnya didapatkan oleh para korbannya.
Perasaan senang yang datang dari hormon endorfin tersebut berubah dan menurun dan malah mendatangkan perasaan gelisah dan depresi.
Modus inilah yang membuat setidaknya 2,37 juta orang Indonesia menjadi kecanduan judi online. Terlebih dengan 80 persen korban yang merupakan masyarakat kalangan menengah kebawah, yang seharusnya menggunakan uang mereka untuk kehidupan sehari-hari malah digunakan untuk judi online.
Masyarakat kalangan menengah ke bawah inilah yang paling terdampak baik secara finansial maupun secara psikis dari judi online tersebut.
“Pada masyarakat menengah bawah, uang yang seharusnya pas-pasan untuk makan malah dipakai,” tuturnya.
Sebuah studi dari University of Nevada, Las Vegas (UNLV) dan University of Western Ontario pada tahun 2009 Bahkan mengemukakan alasan judi online lebih bikin ketagihan dibanding judi konvensional seperti kasino.
“Perjudian online di rumah dapat dengan mudah mengubah perilaku perjudian menjadi komponen kehidupan sehari-hari konsumen, seperti menonton televisi,” kata Kathryn LaTour, profesor di William F. Harrah College of Hotel Administration UNLV, mengutip laman resmi University of Nevada.
“Ketika perjudian online menjadi perilaku rutin sehari-hari, lebih mudah bagi konsumen untuk terlibat dalam konsumsi tanpa berpikir tentang aktivitas tersebut, yang Pada intinya mengakibatkan kecanduan dan kerugian finansial,” lanjut Ia.
Untuk penelitian ini, LaTour dan koleganya June Cotte, profesor pemasaran di University of Western Ontario, mewawancarai 20 penjudi kasino biasa dan 10 penjudi online biasa menggunakan gambar sebagai rangsangan untuk mempelajari seperti apa rasanya berjudi dan bagaimana hal itu dirasakan. Hasilnya menunjukkan penjudi online bertaruh lebih sering dan agresif.
Menurut LaTour dan Cotte perjudian kasino membutuhkan pemain Dianjurkan keluar rumah ke Tempat perjudian dan lebih sulit disembunyikan. Sementara, akses judi online dapat dilakukan di komputer rumah maupun smartphone dan mudah diintegrasikan ke dalam rutinitas sehari-hari.
Ini berarti lebih banyak waktu yang dapat dihabiskan untuk berjudi. Apalagi, judi online tidak memiliki interaksi sosial, sehingga para pemain terlibat dalam permainan, bukan aspek lainnya, yang dapat menarik sifat kompetitif mereka dan Memanfaatkan risiko kecanduan.
Transaksi Judi Online Tembus Rp600 Triliun (Foto: CNN Indonesia/Astari Kusumawardhani)
|
Ketua Satgas Pemberantasan Judi Online sekaligus Menko Polhukam Hadi Tjahjanto mengungkap prioritas pemerintah Saat ini Bahkan Bahkan Merupakan pada pencegahan dan pemulihan bagi orang-orang yang pernah terlibat judi online.
Meski begitu, Hadi tetap memastikan penindakan hukum tidak berhenti. Aparat tetap diterjunkan untuk mengusut dan menangkap orang-orang di balik situs judi online.
(rni/dmi)
[Gambas:Video CNN]
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA