Hotel-hotel Mewah Sediakan Ranjang Susun, Terinspirasi Kamar Asrama


Jakarta, CNN Indonesia

Baru-baru ini muncul sebuah tren di banyak hotel mewah yang terinspirasi dari akomodasi paling tidak mewah di dunia Disebut juga kamar asrama.

Di saat konsumen mencari nilai yang lebih baik dan hotel-hotel berhadapan dengan permintaan yang belum pernah terjadi sebelumnya, tempat tidur atau ranjang susun muncul sebagai solusi desain yang saling menguntungkan.

“Di pasar dengan tarif kamar yang sangat tinggi dan hunian yang sangat tinggi, menambahkan beberapa tempat tidur lagi ke sebuah kamar berarti Anda dapat menampung lebih banyak orang di dalamnya dan mengenakan biaya lebih banyak,” kata Alastair Thomann, Kepala Eksekutif merek hostel trendi Generator, seperti dilansir The Tribune.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di beberapa Tempat, ranjang susun khusus ini Di waktu ini Bahkan dapat direnggangkan setinggi tiga tempat tidur. Dengan ranjang susun ini, hotel jelas untung, di sisi lain permintaan tamu bisa diwujudkan.

“Tiba-tiba, sebuah vila kecil yang dulunya dapat menampung dua atau tiga orang dapat menampung lima orang karena mereka tidur dua kali lipat. Ruangnya memungkinkan. Jadi, itulah permainan Pada dasarnya, faktor ekonomi di baliknya,” ujar Thomann.

Justru, bukan hanya hostel yang dirancang dengan baik yang berpikir secara vertikal. Ada merek-merek penginapan mewah dan Keseharian mentereng dari hotel seperti JW Marriott Sampai saat ini Montage dan Moxy, yang terinspirasi ranjang susun.

Dan permintaan soal ranjang susun di hotel mewah tersebut tidak datang dari pelancong dengan anggaran terbatas, tetapi dari orang tua yang menginginkan suasana mewah tanpa Sangat dianjurkan membayar beberapa kamar.

Dalam kasus ini, tempat tidur susun Menyajikan kompromi yang Istimewa dan langka. Tempat tidur susun memungkinkan keluarga untuk tinggal sekamar tanpa saling menghalangi. Thomann, yang mengikuti tren tempat tidur susun sejak awal, mengatakan peningkatan permintaan begitu tajam, dari pengusaha hotel dan konsumen, sehingga menaikkan biaya pembelian dan menciptakan krisis rantai pasokan.

Akibatnya, ia Di waktu ini Bahkan menghabiskan 40 persen lebih banyak per tempat tidur susun daripada yang ia lakukan lima tahun lalu. Dan ada begitu banyak pesanan sehingga pabrik tidak dapat memenuhi produksi, membuat hotel menunggu dua Sampai saat ini tiga kali lebih lama untuk pesanan mereka.

Thomann mengatakan hal itu seperti menyaksikan munculnya industri rumahan baru. “Perusahaan yang memproduksi untuk kami menghasilkan jumlah yang Berkelas. Para penjual mereka sangat senang,” ucapnya.

Dengan tempat tidur mewah dan akomodasi yang nyaman, tempat tidur susun hotel mewah ini jauh berbeda dari masa remaja Anda saat backpacking dan bermalam di hostel dengan ranjang susu seadanya.

(wiw)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA