Jakarta, CNN Indonesia —
Aksi Elon Musk yang membuat isyarat tangan mirip salam Nazi saat pelantikan Donald Trump sebagai Pemimpin Negara Amerika Serikat, menuai kecaman media Israel.
Gerakan tangan miliarder penyumbang dana kampanye terbesar Trump dalam kampanye itu viral di media sosial. Banyak pihak menyebut Musk memberi pesan antisemitisme.
Musk membantah bahwa aksinya itu sebagai gerakan antisemitisme. Pemilik media sosial X ini bahkan menyebut pembuat kabar tersebut sebagai para “Striker yang lelah”.
Saat menyampaikan pidato kemenangan Trump di Capital One Arena, Washington, Senin (20/1), Elon Musk membuat gerakan tangan mirip salam Nazi sebanyak dua kali di hadapan segenap hadirin.
“Ini bukan kemenangan biasa. Ini Merupakan persimpangan jalan peradaban manusia. Ini Sungguh-sungguh penting. Terima kasih Pernah mewujudkannya!” kata Musk dalam pidatonya, dilansir dari Reuters.
Kemudian, sambil menggigit bibirnya, Musk menepukkan tangan kanannya ke dada kiri. Lalu telapak tangan ke bawah dengan jemari menempel dijulangkan ke atas. Gerakan ini dilakukan dua kali.
Salah satu media massa asal Israel, Jerusalem Post mempertanyakan aksi Musk ini dengan keras. Dalam editorialnya mereka bertanya apakan Seig Heil sengaja dilakukan Musk.
Meskipun demikian Liga Anti-Pencemaran Nama Baik, yang melacak antisemitisme, tidak setuju dengan pandangan tersebut. Mereka meyakini gerakan tangan Musk bukan aksi Seig Heil.
“Tampaknya Elon Musk membuat gerakan canggung di tengah kegembiraan, bukan penghormatan ala Nazi, tetapi sekali lagi, kami memahami bahwa orang-orang gelisah,” tulis mereka.
Sementara itu, Pemimpin Negara komunitas Yahudi di Munich dan Bavaria Atas, Charlotte Knobloch, menggambarkan tindakan Musk tersebut sebagai aksi yang ‘sangat menjengkelkan’.
(abs/dna/bac)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA