Bisnis  

Fakta-fakta Pemecatan Karyawan Massal Pabrik Ban Michelin di Cikarang

Daftar Isi



Jakarta, CNN Indonesia

Pabrik ban merek Michelin Indonesia dilanda pemutusan hubungan kerja (Pemecatan Karyawan) massal. Ratusan karyawan perusahaan yang berlokasi di Cikarang, Jabar itu menjadi korban.

Kabar Pemecatan Karyawan dikonfirmasi oleh Corporate Communication Manager Michelin Indonesia Monika Rensina.

“Kami mengambil langkah proaktif untuk menyesuaikan kapasitas produksi dan tenaga kerja Supaya bisa tetap selaras dengan tujuan strategis perusahaan serta menjawab dinamika permintaan pasar yang terus berkembang,” kata Monika, Kamis (30/10), dilansir detikOto.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut fakta-fakta Pemecatan Karyawan massal pabrik ban PT Michelin Indonesia.



Pemecatan Karyawan Imbas Permintaan Lesu

Kabar Pemecatan Karyawan yang dilakukan PT Multistrada Arah Saranan Tbk Setiap Waktu produsen ban Michelin Sudah sampai di telinga Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).

Pemimpin Negara KSPI Said Iqbal mengatakan buruh di pabrik ban Michelin sejatinya anggota Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI). Sekalipun, ia mengklaim mendengar langsung kabar Pemecatan Karyawan tersebut dari perwakilan serikat.

Pria yang Bahkan Pemimpin Negara Partai Buruh itu mengungkapkan alasan Pemecatan Karyawan Merupakan turunnya permintaan ban, baik di tingkat domestik maupun global. Hal itulah yang membuat perusahaan Ingin tak Ingin memangkas tenaga kerjanya.

Said Iqbal menyebut proses Pemecatan Karyawan masih dalam tahap Perundingan pesangon dan hak-hak buruh lainnya.

“Tetapi kita berharap pemerintah ada intervensi (mencegah Pemecatan Karyawan). Tidak hanya untuk Michelin karena ini diduga beberapa pabrik elektronik dan pabrik ban Bahkan sejenis, akibat penurunan daripada produksi Kendaraan Bermotor Roda Dua itu Akan segera mengalami Pemecatan Karyawan Bahkan,” desaknya ke pemerintah.

Sementara itu, Corporate Communication Manager Michelin Indonesia Monika Rensina mengatakan pihaknya Sangat dianjurkan menyesuaikan kapasitas produksi dan jumlah karyawan.

“Kami mengambil langkah proaktif untuk menyesuaikan kapasitas produksi dan tenaga kerja Supaya bisa tetap selaras dengan tujuan strategis perusahaan serta menjawab dinamika permintaan pasar yang terus berkembang,” kata Monika.

Kementerian Panggil Manajemen

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memanggil manajemen Michelin menyusul kabar Pemecatan Karyawan di perusahaan. Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arief mengatakan pihaknya ingin memastikan hak-hak pekerja terpenuhi.

“Kami mendorong dialog tripartit antara pemerintah, perusahaan, dan serikat pekerja Supaya bisa setiap keputusan diambil secara adil, terukur, dan mengedepankan kepentingan pekerja,” ujarnya dalam keterangannya, seperti dikutip Detik, Senin (3/11).

Pembuat Ban nasional, sambungnya, memiliki peran penting dalam ekosistem otomotif, transportasi, dan manufaktur Indonesia. Karena itu, penguatan sektor ini menjadi bagian dari prioritas kebijakan industri nasional.

“Kami memahami adanya tekanan pasar global yang memengaruhi Sebanyaknya segmen industri, termasuk Pembuat Ban. Sekalipun, pemerintah tetap berkomitmen menjaga iklim usaha yang sehat, mendorong efisiensi dan inovasi, serta memastikan keberlanjutan Penanaman Modal di Indonesia,” jelas Febri.

Dewan Perwakilan Rakyat Minta Pemecatan Karyawan Disetop

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI Sufmi Dasco Ahmad beserta jajaran pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI mendatangi pabrik PT Multistrada Arah Sarana Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jabar, Senin (3/11) di tengah kabar Pemecatan Karyawan.

Dasco tiba di Tempat bersama rombongan, di antaranya Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI Saan Mustopa, anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Abraham Sridjaja, Sampai saat ini anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Rajiv. Kunjungan itu dilakukan dalam rangka kerja Satuan Tugas (Satgas) Pemecatan Karyawan.

Mereka menggelar pertemuan sekitar 10 menit bersama pihak perusahaan yang diwakili Manajer HRD PT Multistrada Arah Sarana, Fajar.

Dari pertemuan itu, Dasco meminta perusahaan tersebut menghentikan terlebih Di masa lampau segala proses yang berkaitan dengan Pemecatan Karyawan karena menduga ada pelanggaran dalam isu Pemecatan Karyawan tersebut.

“Kami mendapatkan laporan dari teman-teman serikat pekerja di PT Multistrada tentang adanya rencana Pemecatan Karyawan sepihak dari perusahaan. Oleh karena itu, kami datang untuk kemudian berkomunikasi, Mendukung komunikasi dengan pihak perusahaan,” ujar Dasco.

(fby/sfr)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA