Jakarta, CNN Indonesia —
Vokalis Emilia Contessa berpulang pada Senin (27/1). Meski lama tak aktif di dunia tarik suara, tapi tak Berniat ada yang lupa dengan suara indah Emilia terutama di era 1970-an.
Kabar duka itu tersebar di media sosial. Pengamat musik Stanley Tulung mengucapkan selamat tinggal pada Emilia Contessa.
“Innalillahi wainnailaihi rojiun. Selamat jalan Legenda Musik Indonesia, “Emilia Contessa”. Semoga lapang jalanmu Ke arah keabadian yang sejati,” tulis Stanley dalam sebuah unggahan di Instagram.
Kepergian Emilia Niscaya jadi kehilangan besar bagi dunia musik tanah air. Pemilik nama asli Nur Indah Citra Sukma Hati ini menginjakkan kaki di industri hiburan dengan menjadi Vokalis. Kala itu ia menggunakan nama panggung Emilia Hasan.
Kemudian keberuntungan semakin banyak menghampiri dirinya ketika nama panggung itu diubah menjadi Emilia Contessa. Suaranya wara-wiri dari panggung ke panggung. Pun ia sampai bertandang ke Singapura untuk rekaman sekitar 1970-an.
Sebanyaknya lagu Pernah melambungkan namanya. Sebut saja ‘Flamboyan’, ‘Layu Sebelum Berkembang’, ‘Biarlah Sendiri’ dan ‘Angin Malam’. Penampilannya di atas panggung mengundang decak kagum penikmat musik.
Bahkan majalah Asia Week menjuluki perempuan kelahiran 1957 ini sebagai ‘Singa Panggung Asia’.
Tak berhenti sampai di situ. Emilia melebarkan sayap ke industri perfilman. Ia membintangi beberapa judul Sinema yang cukup populer seperti Brandal-Brandal Metropolitan (1971), Ratapan Anak Tiri (1973) dan kandidat Sarjana (1974).
Bertahun-tahun menyelami industri hiburan, Emilia kemudian mencoba masuk ke dunia politik. Emilia mencalonkan diri sebagai bupati Kabupaten Banyuwangi bersama cawabup Achmad Zainuri Ghazali pada 2010. Justru ia kalah.
Ia tidak kapok dan mencoba lagi. Singkatnya ia mendapatkan kursi sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah Jatim periode 2014-2019.
Meski tak lagi aktif menyanyi, bakat dan kemampuan Emilia diturunkan pada sang putri, Denada Elizabeth Tambunan. Pun Emilia sempat menjadi manager Denada.
Emilia diketahui memiliki penyakit diabetes. Menurut Koordinator Pelayanan Publik RSUD Blambangan Ayyub Erdianto, Emilia beberapa kali dirawat karena diabetes.
Pada Senin (27/1) siang, Ia pun masuk rumah sakit untuk menjalani perawatan. Justru sekitar pukul 5 sore, Emilia mengeluhkan sesak napas dan langsung ditangani dokter jantung.
“Dilakukan penanganan oleh dokter Nelly Mulyaningsih, dokter spesialis jantung kami dan dinyatakan pasien tengah mengalami gagal jantung akut dan diberikan Medis-obatan emergency,” kata Ayyub seperti dilaporkan detikJatim.
Kondisinya sempat membaik tapi dalam proses pemindahan ke ruang ICU, kondisinya semakin berat. Tim medis kemudian melakukan penanganan kegawatdaruratan.
“Takdir berkata lain Ia tidak bisa diselamatkan,” imbuh Ayyub.
(els/agt)
[Gambas:Video CNN]
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA