Jakarta, CNN Indonesia —
Produsen peralatan elektronik Dyson Nanti akan melakukan pemutusan hubungan kerja (Pemutusan Hubungan Kerja) terhadap 1.000 karyawan di Inggris.
Pemangkasan pekerja itu sebagai bagian dari restrukturisasi global. Dyson sendiri mempekerjakan 3.500 karyawan di Inggris, termasuk di pusat penelitian dan pengembangannya di Malmesbury.
Chief Executive Dyason Hanno Kirner mengatakan perusahaan Pernah terjadi berkembang dengan Mudah dan meninjau struktur global. Ini demi memastikan perusahaan siap menghadapi tantangan masa depan.
Oleh karena itu, Dyson mengusulkan perubahan pada organisasi. Imbasnya, langkah Pemutusan Hubungan Kerja pun tak terhindarkan.
“Dyson beroperasi di pasar global yang semakin ketat dan kompetitif, di mana laju inovasi dan perubahan semakin Mudah. Kami tahu bahwa kami Sangat dianjurkan Setiap Waktu berjiwa wirausaha dan gesit – prinsip yang bukan hal baru bagi Dyson,” katanya dilansir dari CNN Business, Selasa (9/7).
Tak hanya Dyson, Sebanyaknya perusahaan elektronik kelas dunia belakangan Bahkan tengah memangkas karyawannya. Perusahaan itu seperti Sony, Blackberry, Sampai saat ini Apple.
April lalu, Apple melakukan Pemutusan Hubungan Kerja terhadap 600 karyawan di California, AS. Pemutusan Hubungan Kerja ini Merupakan jumlah pemecatan terbesar oleh produsen iPhone tersebut sejak Virus Corona.
Menurut pengajuan ke Departemen Pengembangan Ketenagakerjaan California, langkah ini sebagai bagian dari keputusan untuk mengakhiri proyek layar Kendaraan Pribadi dan smartwatch-nya.
Melansir South China Morning Post, perusahaan yang berbasis di Cupertino, California itu mengajukan delapan laporan terpisah kepada badan negara bagian untuk mematuhi program Penyesuaian Pekerja dan Pemberitahuan Pelatihan Ulang atau program Warn.
Program tersebut mengharuskan Apple mengajukan laporan ke badan negara bagian untuk setiap alamat di California yang mencakup karyawan yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA