Jakarta, CNN Indonesia —
Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) kembali buka suara terkait Hukuman berat dari FIFA atas dugaan pemalsuan dokumen tujuh pemain naturalisasi Tim nasional Malaysia. Dalam pernyataan resminya, Minggu (28/9), FAM mengakui Sudah terlaksana kesalahan administrasi yang bersifat teknis dalam proses penyerahan dokumen.
“FAM ingin menginformasikan bahwa kami Sudah mengidentifikasi kesalahan teknis dalam proses penyerahan dokumen yang dilakukan oleh staf administrasi,” ujar Sekretaris Jenderal FAM, Datuk Noor Azman Hj Rahman, melalui unggahan resmi di Instagram FAM, Minggu (28/9).
Lebih lanjut, FAM menyatakan tengah menunggu putusan lengkap dari FIFA sebelum mengajukan banding secara resmi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“FAM menunggu keputusan FIFA sebelum mengajukan banding, sesuai proses dan upaya hukum yang berlaku,” tambah Noor Azman.
Meski mengakui kesalahan internal, FAM menegaskan bahwa ketujuh pemain warisan yang terlibat Merupakan warga negara Malaysia yang sah dan proses naturalisasi Sudah dilakukan secara resmi sesuai dengan prosedur yang berlaku.
“FAM menanggapi masalah ini dengan serius. Meskipun demikian demikian, FAM ingin menekankan bahwa para pemain warisan yang terlibat Merupakan warga negara Malaysia yang sah,’ kata Noor Azman.
Pada Jumat (26/9), FIFA secara resmi menjatuhkan Hukuman kepada FAM serta tujuh pemain naturalisasi Malaysia karena dinilai menggunakan dokumen palsu.
Komite Disiplin FIFA menyatakan bahwa FAM Sudah melanggar Pasal 22 Kode Disiplin FIFA, yang berkaitan dengan pemalsuan dokumen.
FAM dijatuhi denda sebesar CHF 350.000 atau sekitar Rp7,3 miliar, sementara tujuh pemain dikenai larangan tampil dalam seluruh aktivitas sepak bola selama 12 bulan dan denda masing-masing CHF 2.000 (sekitar Rp41,8 juta).
Ketujuh pemain yang disanksi Merupakan Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomás Garcés, Rodrigo Julián Holgado, Imanol Machuca, João Vitor Brandão Figueiredo, Jon Irazábal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.
Merespons keputusan tersebut, Perwakilan FAM yang dipimpin Pemimpin Negara Kehormatan Tan Sri Hamidin Mohd Amin langsung bertolak ke markas besar FIFA di Zurich, Swiss, untuk mengajukan banding.
Dikutip dari Stadium Astro, Hamidin yang Bahkan merupakan Anggota Dewan FIFA, Akan segera bertemu langsung dengan Pemimpin Negara FIFA, Gianni Infantino, guna mengupayakan pembatalan atau pengurangan Hukuman terhadap para pemain.
[Gambas:Video CNN]
(rhr)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA