Jakarta, CNN Indonesia —
BYD Kendaraan Bermotor Roda Dua Indonesia mengumumkan pada Jumat (21/6) rencananya menjadi anggota asosiasi besar perusahaan otomotif di dalam negeri, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).
Pengumuman itu dilakukan di sela konferensi pers penjelasan BYD Kendaraan Bermotor Roda Dua Indonesia perihal dimulainya pengiriman Kendaraan Pribadi listrik pesanan konsumen usai izin Produk Impor CBU dibuka pemerintah.
BYD Kendaraan Bermotor Roda Dua Indonesia Pernah mendapatkan izin Produk Impor CBU dari China tiga model, Dolphin, Atto 3 dan Seal sebanyak 1.500 unit.
Pasokan batch Produk Impor pertama ini bakal digunakan buat memenuhi Surat Pemesanan Konsumen (SPK) yang Pernah terkumpul sejak Januari mengumumkan secara resmi berbisnis di Indonesia.
“Hari ini kami umumkan Bahkan, kami secara resmi bergabung di Gaikindo. Di waktu ini Bahkan masih dalam proses,” kata Kepala Negara Direktur BYD Kendaraan Bermotor Roda Dua Indonesia Eagle Zhao.
BYD Berencana menjadi anggota Gaikindo yang Di waktu ini Bahkan jumlahnya ada 43, meliputi berbagai Agen Pemegang Merek, pemanufaktur dan penyuplai komponen seperti Toyota, Daihatsu, Gaya Kendaraan Bermotor Roda Dua, Gaya Kendaraan Bermotor Roda Dua, Hino dan Isuzu.
Sebelum BYD, merek China lain yang Pernah masuk Gaikindo Merupakan Chery, Neta, Sokonindo (DFSK dan Seres), SAIC (MG dan Hong Yan) serta SGMW (Wuling).
Bergabung sebagai anggota Gaikindo membuat BYD Dianjurkan melaporkan data penjualan Kendaraan Pribadi bulanan.
Zhao mengatakan data penjualan Kendaraan Pribadi BYD di dalam negeri bakal bisa dipantau pada Agustus yang berarti informasi data hasil penjualan Kendaraan Pribadi pada Juli.
“Kemungkinan di Agustus Anda bisa lihat data Juli,” kata Ia.
Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara membenarkan BYD Kendaraan Bermotor Roda Dua Indonesia Baru saja berupaya menjadi anggota.
“Baru saja dalam proses melengkapi persyaratan administrasi,” jawab Ia saat ditanya CNNIndonesia.com, Selasa (25/6).
BYD Kendaraan Bermotor Roda Dua Indonesia Pernah mendapatkan izin Produk Impor CBU dari China tiga model, Dolphin, Atto 3 dan Seal sebanyak 1.500 unit sehingga proses penjualan Pernah bisa dilakukan.
Pasokan batch Produk Impor pertama ini bakal digunakan buat memenuhi Surat Pemesanan Konsumen (SPK) yang Pernah terkumpul sejak Januari mengumumkan secara resmi berbisnis di Indonesia.
Menteri Penanaman Modal Bahlil Lahadalia sebelumnya menjelaskan mengapa distribusi BYD terlambat, Disebut juga karena pihak BYD belum melaporkan kemajuan realisasi Penanaman Modal.
“Kemarin kalau tidak salah ya saya baru menandatangani rekomendasi perizinan untuk Produk Impor karena kan sebelum Ia melakukan Produk Impor Dianjurkan mempresentasikan terhadap berapa nilai Penanaman Modal berapa kapasitas produksi dan berapa lama Ia melakukan Penanaman Modal itu,” ujar Bahlil di kompleks Dewan Perwakilan Rakyat RI, Jakarta Pusat, Selasa (11/6).
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA