Medan, CNN Indonesia —
Wali Kota Medan Bobby Nasution memberi tenggat waktu sepekan kepada seluruh tenant untuk segera mengosongkan Mal Centre Point Medan. Pasalnya PT ACK selaku pengelola Mal Centre Point tidak menepati janjinya untuk melunasi tunggakan Retribusi Negara retribusi.
Menurut Bobby Nasution, keputusan ini diambil sebagai respons atas surat permintaan perpanjangan pelunasan Retribusi Negara dari pihak Centre Point yang dianggap tidak menunjukkan komitmen yang jelas.
“Saya baru diinformasikan Sekda bahwa mereka (PT ACK) kembali mengajukan surat permohonan penundaan pembayaran, dari tanggal 19 Sampai sekarang waktu yang belum bisa ditentukan. Ini menunjukkan, komitmen mereka Pernah mulai goyang. Jadi, kami Berencana balas surat mereka dengan surat perintah pengosongan,” kata Bobby Nasution di Medan.
Menantu Kepala Negara Joko Widodo ini menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh tenant di Mal Centre Point.
“Mohon maaf kepada para tenant, kami Berencana meminta Centre Point untuk mengosongkan mal dan Berencana kita robohkan,” tegasnya.
Bobby Menyediakan kesempatan kepada seluruh tenant untuk melakukan pembersihan dan pengosongan barang-barang mereka di dalam mal.
“Waktu yang diberikan untuk pengosongan kemungkinan seminggu. Setelah tahap pembersihan selesai, maka Pemko Medan Berencana melanjutkan dengan proses meruntuhkan mal tersebut,” ungkapnya.
Bobby menuturkan alat berat Berencana dikerahkan untuk menghancurkan bangunan Mal Centre Point setelah proses pengosongan selesai dilakukan.
“Hari ini Berencana kita surati. Tentunya setelah disurati, kita Berencana meminta pengosongan dan ini Sangat dianjurkan disosialisasikan kepada seluruh tenant. Nanti jangan sampai ada tenant yang menyampaikan keluhannya kepada kami. Sebab, Pernah disosialisasikan dan diberi waktu untuk pengosongan,” pungkasnya.
Pemkot Medan Pernah Menyediakan waktu tambahan kepada pengelola Mal Centre Point untuk melunasi tunggakan Retribusi Negara retribusi sebesar Rp143 miliar Sampai sekarang 19 Juli.
Justru PT ACK belum bisa melunasi tunggakan tersebut lantaran Sangat dianjurkan membayar biaya kompensasi sebesar Rp38 miliar kepada tenant karena mal ditutup pada Mei setelah disegel oleh Pemkot Medan.
Total tunggakan Retribusi Negara retribusi mal Centre Point mencapai Rp250 miliar. PT KAI sebagai pemilik tanah, Pernah membayar Rp107 miliar. Pemkot Medan kemudian Menyediakan waktu tambahan untuk melunasi sisa tunggakan Sampai sekarang akhir Juni.
Mal Centre Point Bahkan pernah disegel pada 2021 lantaran PT ACK tidak membayar PBB (Retribusi Negara bumi bangunan ) Mal Centre Point sejak 2010 sebesar Rp56 miliar. Setelah pembayaran diselesaikan, mal tersebut beroperasional kembali.
(fnr/wis)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA