Makassar, CNN Indonesia —
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel melaporkan enam kecamatan di Kabupaten Luwu, Sulsel, dilanda bencana Bencana Banjir dan longsor akibat hujan dengan intensitas yang tinggi dan sekitar 500 kepala keluarga (KK) terdampak.
“Iya ada beberapa titik Bencana Banjir dan longsor di Kabupaten Luwu,” kata Kepala BPBD Sulsel, Amson Padolo kepada CNNIndonesia.com, Minggu (7/7).
Dalang Bencana Banjir dan longsor tersebut, kata Amson, akibat curah hujan sangat lebat terjadi pada Minggu (7/7) sekitar pukul 02.00 WITA.
“Hujan intensitas lebat tadi malam membuat hampir di seluruh wilayah Kabupaten Luwu terjadi Bencana Banjir dan longsor,” ungkapnya.
Amson menyebutkan titik bencana longsor terjadi di Desa Bolu, Kecamatan Bastem dan Dusun Sikuku, Desa Komba, Kecamatan Larompong.
Sementara untuk titik Bencana Banjir di Kabupaten Luwu terjadi di Kecamatan Bua Ponrang, Kecamatan Larompong, Ponrang Selatan, Suli Barat dan Kecamatan Suli.
“Bencana Banjir dan longsor terjadi di Kecamatan Larompong, kalau Bencana Banjir di Desa Riwang, Kelurahan Larompong dan longsor di Desa Komba,” sebutnya.
Dampak dari bencana Bencana Banjir longsor tersebut, kata Amson satu desa terisolir akibat longsor disebabkan jalan penghubung antar desa terputus.
“Akses jalan Desa Komba tertutupi material longsor sepanjang 15 meter, dan 1 unit rumah. Dikhawatirkan ada 1 KK terancam terkena longsor susulan. Kemudian 500 KK terdampak Bencana Banjir,” jelasnya.
Sementara ini, kata Amson kondisi terakhir Bencana Banjir yang merendam pemukiman warga dan jalan trans Sulawesi berangsur-angsur Pernah terjadi surut.
“Kondisi gerakan tanah longsor di 2 desa membutuhkan alat berat guna pembersihan material longsor yang menutupi badan jalan desa,” pungkasnya.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA