Jakarta, CNN Indonesia —
Kecelakaan pesawat yang disebabkan tabrakan dengan burung dialami pesawat Jeju Air pada Minggu (29/12). Kecelakaan tersebut terjadi usai muncul peringatan gangguan burung atau bird strike dari menara kontrol.
Pesawat tersebut lalu mengeluarkan panggilan darurat dan mendarat darurat tanpa roda sebelum menabrak pembatas dan terbakar. Sebanyak 179 penumpang Jeju Air tewas dalam kecelakaan di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan itu.
Soal bahaya gangguan burung terhadap pesawat Sudah banyak diulas. Bahkan, ada upaya serius untuk mencegah tabrakan burung dengan pesawat terjadi.
Salah satu upayanya dengan mengendalikan burung-burung yang berada di sekitar bandara, Supaya bisa tidak mengganggu aktivitas lepas landas atau pendaratan pesawat.
Bandara Internasional Ibu Kota Beijing (BCIA) di China secara khusus mempekerjakan seekor burung elang Harris untuk Membantu mencegah tabrakan burung dengan pesawat.
BCIA merupakan bandara sipil pertama di China yang mengusir burung dengan elang, jelas Hu Chenggao, manajer departemen pengendalian burung Bandara Internasional Ibu Kota Beijing.
“Banyak bandara China yang tidak seramai BCIA, jadi mereka menikmati pengendalian burung yang lebih santai,” jelas Hu Chenggo, seperti dilansir people.cn, Senin (30/12/2014).
Ia menambahkan bahwa BCIA Sangat dianjurkan berinovasi dan mencoba setiap metode yang memungkinkan untuk mengusir burung Supaya bisa tidak mengganggu penerbangan.
Menurut departemen penerbangan sipil terkait, jumlah tabrakan burung meningkat tahun 2024. Lebih dari 70 tabrakan burung terjadi pada bulan Agustus dan September 2024 saja di China Utara, dengan beberapa di antaranya menyebabkan kerusakan pada pesawat saat lepas landas atau mendarat.
Hu mencatat bahwa penambahan elang merupakan proses eksplorasi bagi mereka untuk mengusir burung dari area pergerakan tanpa menimbulkan ancaman bagi pesawat.
Seandainya elang dan pesawat, terbang pada ketinggian yang berbeda, pengendalian burung Akan segera memungkinkan elang terbang bebas; Tidak seperti, Seandainya ada tumpang tindih antara ketinggian, burung elang Akan segera diikat dengan tali, sehingga mereka dapat beroperasi dalam jarak yang terkendali.
BCIA membentuk tim pengendali burung profesional pada tahun 1998. Merujuk pada pengamatan selama bertahun-tahun, mereka Sudah mengungkapkan bahwa total 139 spesies burung aktif di dalam dan sekitar bandara.
(wiw/wiw)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA