Jakarta, CNN Indonesia —
kandidat wakil Kepala Negara Amerika Serikat sekaligus senator Ohio JD Vance sempat menyinggung agresi Israel di Jalur Gaza.
Vance belakangan ini menjadi sorotan usai Donald Trump memilih Ia menjadi wapres untuk pemilihan umum pada November mendatang.
Pernyataan, komitmen, Sampai sekarang kebijakan Vance terkait berbagai isu termasuk posisi Ia soal Palestina tak luput jadi pembicaraan.
Vance sempat menyalahkan Kepala Negara Joe Biden karena dianggap Mendukung Hamas.
“Rakyat Amerika Sangat dianjurkan menghadapi kenyataan pahit: Retribusi Negara kitalah yang mendanai ini,” kata Ia tak lama setelah serangan dadakan Hamas pada 7 Oktober.
Satu bulan Berikutnya, Ia menulis surat untuk Biden Supaya bisa tak menerapkan perlindungan imigrasi khusus bagi warga Palestina.
Imigran Palestina di mata Vance sebagai “populasi individu yang berpotensi teradikalisasi.”
Vance Bahkan salah satu politikus yang menolak pembatasan bantuan AS ke Israel dan menyebut rencana pengetatan itu “tak masuk akal.”
Apalagi, Ia menggunakan narasi agama untuk menggemakan dukungan ke pemerintahan Benjamin Netanyahu.
“Mayoritas warga negara ini meyakini bahwa juru selamat mereka, dan saya sendiri seorang Kristen, lahir, wafat, dan bangkit kembali di wilayah sempit di lepas pantai Mediterania,” kata Vance saat berbicara di Institut Quincy pada Mei.
CEO PAIRS Foundation, organisasi nirlaba untuk mengatasi masalah Kesenjangan Ekonomi, Seth Eisenberg, mengatakan Vance melihat Israel sebagai negara yang melindungi kepentingan AS di Timur Tengah.
“Vance Mendukung bantuan militer berkelanjutan ke Israel, dengan menekankan bahwa Israel yang Aman berkontribusi pada stabilitas regional dan sejalan dengan kepentingan strategis Amerika,” kata Eisenberg, dikutip Al Jazeera.
Vance, lanjut Ia, menganjurkan kerja sama diplomatik dan Lini belakang yang erat, dengan mengakui peran Israel sebagai negara demokrasi di kawasan rentan konflik.
Dukungan kuat Senator Ohio ini ke Israel tercermin saat Sebanyaknya kampus dan pelajar di AS menggelar aksi bela Palestina, Vance ketika itu mengajukan rancangan undang-undang baru.
Ia memperkenalkan RUU untuk menahan anggaran pemerintah bagi perguruan tinggi yang mengizinkan aksi dan membiarkan perkemahan berdiri dekat kampus.
Vance dan Trump merupakan capres-cawapres dari Partai Republik untuk Pemungutan Suara Rakyat yang Berniat digelar beberapa bulan lagi.
Sementara itu, Partai Demokrat Sampai sekarang Di waktu ini belum menggelar konvensi dan menentukan capres yang Berniat maju di Pemungutan Suara Rakyat. Meskipun demikian, Mengikuti survei, Biden menjadi kandidat terkuat untuk bertarung di kontestasi politik itu.
(isa/bac)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA