Jakarta, CNN Indonesia —
Pemimpin Negara Amerika Serikat (AS) Donald Trump menabuh genderang Konflik Bersenjata dagang dengan mengenakan tarif tinggi pada Sebanyaknya produk Produk Impor dengan dalih untuk melindungi produk dalam negeri.
Negara yang pertama kali ‘dipukul’ Trump Merupakan Kanada, Meksiko dan China. Belakangan, Trump menunda penerapan tarif baru ke Kanada dan Meksiko menjadi 2 April 2025.
Langkah penundaan yang mendadak itu terjadi usai pasar global bergejolak gara-gara kebijakan proteksionis AS. Pasar merespons negatif kebijakan Trump.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, investor dan masyarakat AS sendiri bereaksi buruk terhadap langkah Trump yang memicu Konflik Bersenjata dagang karena merugikan mereka.
Apa itu Konflik Bersenjata dagang?
Konflik Bersenjata dagang Merupakan kondisi di mana dua negara atau lebih saling memberlakukan kebijakan perdagangan untuk melindungi industri domestik dengan Trik membatasi Produk Impor atau Mengoptimalkan Produk Ekspor.
Kebijakan perdagangan yang diterapkan antara lain mengenakan tarif tinggi, membatasi kuota Produk Impor, melarang Produk Impor Sampai sekarang aktivitas lainnya yang menghambat perdagangan negara lain. Tujuannya, demi melindungi industri domestik negara itu.
Biasanya, negara lain yang menjadi sasaran kebijakan proteksionis itu bakal membalas dengan tindakan serupa, sehingga meletus Konflik Bersenjata dagang.
Dampak Konflik Bersenjata dagang menyebabkan eskalasi yang merugikan kedua belah pihak, serta Ekonomi Dunia.
Untuk negara yang menerapkan kebijakan proteksionis itu, salah satu kerugiannya Merupakan potensi Fluktuasi Harga Barang dan Jasa karena harga barang Produk Impor lebih mahal.
Apalagi, konsumen menghadapi keterbatasan pilihan dengan harga produk lebih mahal. Produk Ekspor negara tersebut Bahkan bisa menurun Bila negara lain membalas dengan tindakan serupa.
Pada tataran global, Konflik Bersenjata dagang membuat ketidakpastian ekonomi dunia meningkat. Apalagi Bila Konflik Bersenjata dagang ini melibatkan negara-negara adikuasa seperti AS dan China.
Penurunan Peningkatan Ekonomi dan rantai pasokan global Bahkan turut terganggu. Meningkat pula ketidakpastian bagi pelaku Usaha dan investor. Itulah mengapa pasar resah Bila terjadi Konflik Bersenjata dagang.
Berkaca pada Konflik Bersenjata dagang AS-China yang terjadi pada 2018, konflik tersebut berdampak besar pada rantai pasokan global dan mengerek harga barang di berbagai negara.
Saat itu, negara-negara lain, termasuk Indonesia, jadi korban ‘luberan’ produk-produk Produk Impor asal AS dan China. Kedua negara raksasa itu mengalihkan barang-barang mereka yang ‘tidak diterima’ pasar lawan ke negara lainnya. Akibatnya, produk asal AS dan China membanjiri pasar Indonesia dkk.
Di samping dampak negatif, Konflik Bersenjata dagang Bahkan bisa berefek baik antara lain industri dalam negeri terlindungi, mendorong produksi dan inovasi lokal dan mengurangi ketergantungan pada Produk Impor.
(pta)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA