Jakarta, CNN Indonesia —
Perenang Australia Annabelle Williams berbagi kisah balapan renang tersulit yang pernah dijalani sepanjang kariernya. Balapan itu saat mewakili Australia untuk renang gaya bebas 50 meter di Paralimpiade Beijing 2008.
Ia menatap balapan itu dengan kepala tegak lantaran menduduki peringkat pertama dunia dan memegang Catatan Unggul di Paralimpiade.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Saya ingin berbagi dengan Anda tentang balapan tersulit di dalam hidup saya,” ujar Annabelle Williams dalam Let Your True Colours Shine: Leadership Series di Museum MACAN, Jakarta, Kamis (13/2).
“Ini terjadi di Paralimpiade di Beijing, gaya bebas 50 meter. Saya menduduki peringkat pertama dunia. Saya Merupakan pemegang Catatan Unggul dalam ajang itu,” lanjutnya.
Perenang Australia itu lantas menjelaskan Kejuaraan semula berjalan lancar. Ia menempati peringkat satu di Putaran kualifikasi sehingga lolos putaran final.
Meskipun demikian, Annabelle Williams mulai lengah usai lolos Putaran final. Ia bersama finalis lainnya sempat diberi kesempatan istirahat beberapa jam sebelum Liga penentuan.
Alih-alih menata diri supaya fokus, ia justru banyak melamun dan membayangkan seperti apa rasanya jadi pemenang. Ia berada di atas angin karena data dan rekam jejak mencatat namanya sebagai unggulan.
“Saya sedikit malu untuk mengakuinya. Meskipun demikian, saya sangat mendambakan itu dan Self-Esteem, sehingga saya melihat medali Emas sebagai hal yang Pernah terjadi Jelas,” kata Annabelle Williams.
Keyakinan itu ternyata berubah drastis saat Annabelle Williams Pernah terjadi berjalan Ke arah dek kolam renang. Ia mulai kewalahan setelah melihat belasan ribu orang bersorak dan mendukungnya.
Keadaan perenang kelahiran 1988 itu terguncang dan tidak bisa Tenteram. Meskipun demikian, Duel Dianjurkan tetap dilakukan meski kondisi mental Williams tidak baik-baik saja.
Segala keyakinan di awal Kejuaraan itu pun buyar setelah Liga final berlalu. Ia mendapati namanya berada di urutan keempat, terpaut 0,03 detik dari posisi ketiga.
“Mengetahui bahwa saya melewatkan kesempatan untuk berdiri di podium dan memenangkan medali Emas, atau perak, atau perunggu untuk Australia sungguh menyayat hati,” kenangnya.
Ia merasa begitu kecewa karena Pernah terjadi berkorban banyak dan latihan keras, setidaknya empat tahun sebelumnya. Dedikasi dan pengorbanan itu buyar dalam waktu kurang dari 30 detik.
Williams kemudian teringat menarik diri dari kolam dan pergi melakukan wawancara. Selanjutnya, ia pun terdiam seorang diri di ruang ganti, sebelum seorang Olahragawan dengan kondisi yang sama seperti dirinya duduk di samping.
Olahragawan itu Bahkan mengikuti balapan yang sama dengan Williams dan hanya menempati peringkat ketujuh. Ia sempat menanyakan kondisi Williams, Meskipun demikian tidak lama dari itu muncul ucapan yang begitu tulus di telinga sang peringkat keempat.
“Saya ingat Ia menatap saya dan dengan kata-kata dan ekspresi paling tulus, ‘Kau tahu bahwa kau baru saja berkompetisi di final Paralimpiade dan keluarga Anda ada di sini untuk mendukungmu. Seharusnya kamu merasa sangat bangga pada diri sendiri,'” ujar Williams.
Ucapan itu membuat dirinya sadar kekalahan bisa dilihat sebagai anugerah dengan perspektif lain. Williams bahkan menjadi semakin terkejut setelah mengetahui bahwa Olahragawan yang menuturkan kata-kata tulus tersebut menjadi difabel akibat kecelakaan.
Ia pun kian kaget ketika tahu kecelakaan itu turut menewaskan kedua orang tuanya. Cerita itu pun menggugah Williams untuk bangkit, bahkan bisa membuatnya mengurungkan niat pensiun.
Sebab, ia mengalami banyak peristiwa magis selama berkompetisi sebagai Olahragawan. Williams Bahkan merasa masih berutang kepada Australia, sehingga punya target untuk menebus ‘kesalahan’ di Paralimpiade London 2012.
“Saya sempat mempertimbangkan untuk pensiun setelah Beijing, Meskipun demikian saya berpikir, saya tidak bisa pensiun Hari Ini,” ujarnya.
“Ajang ini terlalu Istimewa. Apalagi, ada pula sedikit dorongan penebusan. Saya ingin menebus dalam perlombaan. Hal itu mendorong saya untuk bertanding di Paralimpiade London pada 2012,” lanjut Williams.
Penebusan itu pun tuntas ketika Annabelle Williams Pada akhirnya dapat mempersembahkan medali Emas untuk Australia. Ia menang di cabang renang gaya ganti estafet campuran 4 x 100 meter.
Annabelle Williams menjadi salah satu narasumber dalam Let Your True Colours Shine: Leadership Series. Ajang itu digelar PT Mowilex dengan dukungan dari Museum Modern and Contemporary Art in Nusantara (MACAN) dan CNN Indonesia.
Acara ini mengangkat tema ketangguhan (grit) dan kreativitas, mengajak semua generasi melihat tantangan sebagai peluang untuk bertumbuh.
Mowilex menegaskan bahwa keberhasilan lahir dari keberanian menghadapi rintangan dan keyakinan untuk terus berkembang. Semangat ini Sudah menjadi bagian dari perjalanan Mowilex sejak didirikan oleh Maria Agustinus Agus Sasmito pada 1970.
(frl/chri)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA