Ancaman Senyap dari Bawah Laut

Jakarta, CNN Indonesia —

Gempa tektonik besar mengguncang Rusia, Rabu (30/7) pagi, mengingatkan kembali Akan segera potensi gempa besar yang disebabkan oleh pecahnya zona megathrust.

Gempa di lepas pantai Rusia terjadi di patahan megathrust yang berada di zona subduksi Busur Kuril-Kamchatka, tempat Lempeng Pasifik menukik ke bawah Lempeng Okhotsk. Kamchatka terletak di Cincin Api Pasifik, sebuah wilayah seismik aktif yang dikenal menghasilkan gempa megathrust dan Gelombang Besar besar.

“Zona seismik Kamchatka Merupakan salah satu zona subduksi paling aktif di sekitar Cincin Api Pasifik, dan Lempeng Pasifik bergerak ke arah barat dengan kecepatan sekitar 80 mm per tahun,” ujar Roger Musson, peneliti kehormatan di British Geological Survey, melansir Reuters, Rabu (30/7).

Zona megathrust, Merupakan sebuah lempeng tektonik yang meluncur di bawah lempeng tektonik lainnya di zona subduksi. Zona ini ditemukan secara global, terutama di sepanjang Cincin Api Pasifik dan Sabuk Alpide.

Megathrust menyebabkan beberapa gempa dan Gelombang Besar yang paling besar dan paling merusak di dunia. Contoh-contoh yang menonjol antara lain megathrust Sunda di Indonesia, Palung Peru-Chile di Amerika Selatan, Palung Nankai di Jepang, dan zona subduksi Cascadia di Pasifik Barat Laut Amerika Utara.

Megathrust Merupakan daerah pertemuan antar-lempeng tektonik Bumi di zona subduksi, Dengan kata lain titik di mana satu lempeng meluncur ke bawah lempeng lain, yang biasanya ada di lautan.

Megathrust berpotensi memicu gempa kuat dan Gelombang Besar dahsyat. Zona ini diprakirakan bisa ‘pecah’ secara berulang dengan jeda Sampai saat ini ratusan tahun.

Merangkum Sebanyaknya sumber, berikut Merupakan beberapa titik zona megathrust yang tersebar di seluruh dunia:

Indonesia

Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah zona megathrust terbanyak di dunia. Mengikuti Peta Sumber dan Bahaya GempaIndonesia Tahun 2017, setidaknya Sampai Pada Di waktu ini terdapat 13 megathrust yang mengepung Indonesia.

Meskipun demikian, beberapa di antaranya mengalami pecah segmen, sehingga membentuk segmen yang baru, seperti Segmen Mentawai yang dibagi menjadi Segmen Mentawai-Siberut dan Segmen Mentawai-Pagai.

Ada pula segmen Jawa yang dibagi menjadi tiga segmen yaitu segmen Selat Sunda-Banten, Segmen Jabar, dan Segmen Jateng-Jatim. Pentingnya pemetaan zona ini terkait dengan antisipasi bahaya yang ditimbulkannya.

Jepang

Sama seperti Indonesia, Jepang Bahkan memiliki banyak zona megathrust yang bisa pecah kapan saja. Jepang Bahkan terkenal sebagai negara yang sering mengalami gempa bumi.

Gempa akibat megathrust Bahkan pernah dirasakan Jepang tahun lalu. Saat itu, gempa dengan Magnitudo 7,1 mengguncang Jepang dan memicu Gelombang Besar setinggi 31 cm bersumber dari zona Megathrust Nankai.

Megathrust Nankai merupakan salah satu zona seismic gap atau daerah sumber gempa potensial tetapi Belum terlaksana gempa besar dalam masa puluhan Sampai saat ini ratusan tahun terakhir.

Palung Peru-Chile

Palung Peru-Chile yang berada di Amerika Selatan merupakan tempat aktivitas gempa megathrust yang signifikan, akibat subduksi Lempeng Nazca di bawah Lempeng Amerika Selatan.

Sejarah Bahkan mencatat bahwa wilayah ini kerap diguncang gempa megathrust kuat, salah satunya gempa Valdivia tahun 1960 yang berkekuatan 9,5 SR dan gempa Maule pada 2010.

Zona subduksi Peru-Chile Bahkan dianggap sebagai wilayah dengan tingkat bahaya tinggi karena potensi gempa bumi megathrust, intraplate, dan kerak bumi.

Zona Subduksi Cascadia

Wilayah barat Amerika Serikat dan Kanada Bahkan tak lepas dari ancaman gempa megathrust dari Zona Subduksi Cascadia.

Melansir CNN, para ilmuwan mengungkap patahan sepanjang 1.126 dan membentang ke utara Sampai saat ini Pulau Vancouver, dapat memicu gempa bumi berkekuatan 9,0 skala Richter yang diikuti oleh Gelombang Besar.

Para ilmuwan mengatakan zona subduksi tersebut terbagi menjadi 3 Sampai saat ini 5 segmen, masing-masing dengan geologi yang Istimewa. Ketika segmen patahan di lepas pantai Washington pecah, ia memiliki potensi terbesar untuk memicu gempa bumi yang dahsyat.

(dmi/dmi)