Mantan Pemimpin Negara Amerika Serikat Donald Trump semakin disorot usai menjadi target penembakan saat kampanye di Pennsylvania pada Sabtu akhir pekan lalu.
Penembakan ini pun membuat situasi politik di Negeri Paman Sam semakin panas empat bulan jelang pemilihan Pemimpin Negara pada 5 November mendatang.
Penembakan yang menyasar kepala Trump dari jarak dekat itu pun memunculkan banyak pertanyaan dan perdebatan di kalangan publik AS.
Di sisi lain, Sebanyaknya analis menilai tragedi yang hampir merenggut capres dari Partai Republik itu justru membawa Sebanyaknya keuntungan bagi dirinya di pilpres 5 November mendatang. Kenapa?
Peneliti senior di Pusat Studi AS di Universitas Sydney, Benjamin Reilly, memprediksi penembakan Akan segera semakin “menguntungkan” Trump dalam jajak pendapat Pemungutan Suara Rakyat.
Sebelum penembakan terjadi, sebagian besar jajak pendapat Pemungutan Suara Rakyat AS memperlihatkan tingkat elektabilitas Trump Sebelumnya mengungguli Biden, terutama usai debat capres pertama beberapa waktu lalu.
Trump dinilai memenangkan debat pertama setelah performa Biden menurun akibat pernyatannya yang bertele-tele dan faktor usianya yang makin mengkhawatirkan banyak pihak, termasuk dari Partai Demokrat sendiri.
Menurut Reilly, insiden penembakan ini pun semakin Mengoptimalkan citra Trump di kalangan publik dan menggambarkan bahwa sang Mantan Pemimpin Negara merupakan sosok yang kuat melawan petahana.
Dikutip Channel NewsAsia, selain menguntungkan Trump, Reilly menambahkan penembakan akhir pekan lalu Mengoptimalkan peluang Partai Demokrat untuk menggantikan Biden sebagai kandidat capres dari kubu mereka.
Alasan penembakan menguntungkan Trump, baca di halaman berikutnya >>>
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA