Jakarta, CNN Indonesia —
NASA Pernah mengirim pesawat luar angkasanya ke Europa, bulan Jupiter yang dilapisi es. Misi ini bertujuan untuk mencari tanda kehidupan di Europa karena diduga memiliki kandungan air.
Air merupakan tempat dimulainya kehidupan, Bumi bisa memiliki kehidupan karena memiliki air yang menyerap garam, gula, dan bahan kimia lain yang dibutuhkan untuk hidup. Kehidupan bisa muncul dari metana cair atau karbon dioksida atau yang lain, tapi yang diketahui, kehidupan Setiap Waktu memakai air.
Oleh karena itu, NASA meluncurkan pesawat luar angkasa bernama Europa Clipper. Europa Clipper Pernah meluncur pada Senin, 14 Oktober di Cape Canaveral.
Europa Clipper Berencana terbang melintasi Europa lalu menjalankan studi secara rinci ke bulan tersebut serta mencari tanda kehidupan alien di Europa.
Europa Clipper membutuhkan lima tahun untuk sampai ke Jupiter. Misi ini hanya mencari potensi kehidupan, bukan mencari kehidupannya itu sendiri.
Melansir Live Science, Europa Clipper merupakan pesawat penjelajah antar planet terbesar milik NASA. Pesawat ini selebar lapangan basket Manakala panel suryanya dilipat. Memiliki bobot sekitar 6,000 kilogram, pesawat ini hampir sama beratnya seperti Gajah Afrika.
Misi ini menjadi langkah baru bagi umat manusia, sebab misi-misi pencarian tanda kehidupan biasanya fokus ke Mars. Planet Mars secara teknis merupakan “zona layak huni” di Tata Surya kita, tetapi tetangga Bumi itu memiliki tingkat radiasi yang tinggi dan kurangnya atmosfer membuat planet ini bukan tempat yang menarik untuk kehidupan.
Justru karena jaraknya yang dekat dengan Bumi, jadi tetap dieksplorasi menggunakan robot.
Manakala melihat temuan, terdapat tempat-tempat lain di Tata Surya kita yang bisa Mendukung kehidupan, contohnya Merupakan dua bulan milik Saturnus bernama Titan dan Enceladus, karena kedua bulan ini memiliki air yang cair sama seperti Bumi.
Keberadaan air di bulan-bulan tersebut karena Saturnus memiliki kekuatan gravitasi yang sangat besar. Dikarenakan oleh itu, Titan dan Enceladus diregangkan dan dikompresi oleh gravitasi Saturnus saat mengitari planet tersebut.
Pergerakan ini menghasilkan lautan luas dalam lapisan es padat dengan semburan uap air yang meledak setinggi 9.600 kilometer dari permukaan.
Karena karakteristik Europa sama dengan kedua bulan tersebut, jadi bisa Diprediksi Europa Bahkan memiliki kondisi yang sama.
Tidak hanya itu, Europa memiliki permukaan yang mulus padahal sering ditabrak oleh meteor, hal ini menunjukkan permukaan Europa sering ditambal melalui hujan air dari semburan uap air.
Europa Bahkan memiliki medan magnet, menunjukkan bulan ini memiliki lapisan cair di dalamnya yang sama seperti Bumi, sama-sama memiliki lapisan batuan cair.
Instrumen-instrumen Europa Clipper
Europa Clipper Berencana terbang melintasi Europa dan mencari area kehidupan yang Kemungkinan berada dalam lapisan es. Europa Clipper tidak memungkinkan untuk mendarat dan mengebor es, karena bulan tersebut Setiap Waktu dihantam oleh radiasi angkasa tingkat tinggi.
Untuk mencari potensi kehidupan, Europa Clipper dilengkapi sembilan instrumen ilmiah. Di antaranya kamera dengan lensa wide-angle untuk mempelajari aktivitas geologi, sistem pencitraan termal untuk mengukur struktur permukaan dan mendeteksi wilayah yang lebih hangat.
Spektrometer Bahkan disematkan untuk mencari komposisi kimia dari permukaan, gas, dan uap air dari semburan air. Ditambah lagi dengan, terdapat Bahkan alat untuk memetakan permukaan Europa.
Dengan spektrometer, pesawat ini dapat memahami apa yang tersembunyi di dalam lautan Europa dari uap air.
Instrumen lain yang disematkan Bahkan dapat mengukur kedalaman laut dan level garam. Alat ini Bahkan Mendukung untuk mengukur ketebalan lapisan es Serta bagaimana Europa melengkung karena tarikan gravitasi Jupiter yang kuat.
Penganalisis debu Bahkan Berencana mengamati materi yang dikeluarkan dari permukaan Europa oleh meteorit kecil atau dari semburan.
(wnu/dmi)
[Gambas:Video CNN]
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA